Sebelum Berpulang, Budi Klantink Seperti Bicara Sendiri
Personil Klantink, Budiarto (35) sering berhalusinasi sebelum meninggal di RS Dr Soetomo, Sabtu (5/9/2015) pukul 03.30 WIB.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Personil Klantink, Budiarto (35) sering berhalusinasi sebelum meninggal di RS Dr Soetomo, Sabtu (5/9/2015) pukul 03.30 WIB.
Pria yang akrab disapa Budi itu sering bicara sendiri diatas kasur.
Hal itu diungkapkan bapaknya, Buamin (53). Budi terlihat seperti bicara dengan orang di langit-langit kamar hotel.
Layaknya orang bicara, Budi juga sering mengangkat tangan.
Setiap kali melihat anaknya bicara sendiri, Buamin selalu menepuk tangan anaknya.
Dia minta anaknya tidak bicara dengan orang yang tidak kelihatan.
"Kalau bicara sama saya saja. Itu yang selalu saya katakan," kata Buamin.
Buamin terlihat sangat sedih ditinggal putra sulungnya.
Sejak istrinya, Kholifah meninggal pada 2011 lalu, Buamin hanya tinggal di rumah itu bersama Budi.
Adik Budi, Arti Indah Permata (25) tinggal bersama keluarganya di sekitar Dupak.
Buamin mengungkapkan Budi selalu membawa kentang goreng (french fries) setiap kali pulang dari luar kota.
Hanya saat pulang dari Bali lalu, Budi tidak membawa kentang goreng. Budi hanya membawa kaos.
"Dia itu senang membantu. Kalau ada temannya mau ke luar kota dan uangnya kurang, dia akan memberinya," terang Buamin.
Keluar Masuk RS
Budi diketahui sedang menjalani diet sebelum meninggal dunia, Sabtu (5/9/2015) pagi.
Diet ini pula yang membuat sulung dari dua bersaudara keluar masuk RS.
Melalui akun twitternya, @ Klantink'>Budi Klantink, pria kelahiran 6 Juli 1980 ini mencuit terakhir pada 14 Juni 2015 lalu.
Dia menuliskan, "Coba2 diet kok mala oknam... Dan q takut banget tidur di rumah sakit... Hiiii merinding pokoke."
Dia juga mencuit pada hari yang sama.
"Ya Alllah kata dokter belum bole pulang... Tapi q takut banget tiap malem gak bisa tidur ya allah."
Buamin tidak mengungkap Budi sedang menjalani diet. Menurutnya, berat badan Budi memang turun drastis.
Biasanya berat badan Budi sekitar 105 kg, tetapi saat meninggal dunia, berat badannya hanya sekitar 75 kg.
"Celana saya ukuran 33 saja cukup di pinggangnya. Kalau celananya sendiri ukuran 40," kata Buamin.
Budi tercatat empat kali keluar masuk RS.
Dua kali masuk RSAL Dr Ramelan, dan dua kali masuk RS Dr Soetomo. Budi meninggal di RS Dr Soetomo pada pukul 03.30 WIB tadi.
Buamin tidak mengetahui penyakit yang diderita anaknya.
Dia hanya mengetahui anaknya kena diare.