Ritual Tahunan Dewa Budjana untuk Merayakan Produktivitasnya
Gitaris Dewa Budjana punya ritus tahunan untuk merayakan produktivitasnya. Ia selalu merekam lagu gubahannya, kemudian mengedarkan tahun berikutnya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gitaris Dewa Budjana punya ritus tahunan untuk merayakan produktivitasnya. Ia selalu merekam lagu gubahannya, kemudian mengedarkan tahun berikutnya.
Pada awal 2014, ia bertolak ke New York, AS, merekam lagu. Pada tahun yang sama, ia melepas album hasil rekaman tahun sebelumnya, Surya Namaskar.
Adapun hasil rekaman tahun 2014 itu diedarkan dalam judul Hasta Karma pada Maret lalu. Lagu-lagu di album yang dikerjakan bareng Antonio Sanchez (drum) dan Ben Williams (bas) itu akan ia pentaskan di Bentara Budaya Jakarta, malam ini.
"Tahun 2015 ini juga saya ke New York lagi, rekaman. Jadi, dua album sekaligus. Menurut rencana akan dilepas tahun depan," kata gitaris band Gigi ini.
Album yang nantinya dikeluarkan dalam cakram ganda itu berjudul Zentuary.
Walaupun sudah ada materinya, Budjana belum tahu label apa yang akan mengedarkannya nanti. Gitaris rendah hati ini meluncurkan album Hasta Karma pada Maret lalu di gang sempit di Pasar Santa, Jakarta Selatan, juga di sebuah resto. Album itu beredar dalam format cakram padat dan piringan hitam.
Produktivitas Budjana tak berhenti di situ. Pada 20 September ini ia akan bertolak ke Praha, Ceko. Di sana, ia akan merekam lima komposisi bersama Tohpati. Mereka bakal berkolaborasi dengan kelompok orkestra setempat.
Itu bakal jadi pengalaman pertama bagi Budjana berkolaborasi dengan orkestra. Ia memilih Praha dan New York karena kekagumannya pada musisi yang besar di sana.