Agnez Mo Tak Kuasa Berkata Tidak Pada Yenny Wahid
Agnez Mo (29) tampil berbeda dari biasanya saat ikut meramaikan peringatan Hari Perdamaian Dunia 2015
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agnez Mo (29) tampil berbeda dari biasanya saat ikut meramaikan peringatan Hari Perdamaian Dunia 2015 di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (20/9) pagi.
Di acara berjudul Indonesia Berani Damai itu, Agnez memakai kebaya krem berhiasan mawar di dada kanannya.
Rambut panjang penyanyi yang kini merintis karier internasional di Los Angeles, AS, itu sengaja di sanggul. Agnez juga terlihat cantik mengenakan terusan batik cokelat.
Setahu Agnez, dirinya tidak diminta bernyanyi. Agnez datang sebagai dukungan terwujudnya perdamaian ditengah berkecamuknya perang saudara.
Meski busana yang dipakainya bukan busana panggung, dara kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986, ini tetap diminta bernyanyi.
Di tengah acara yang digagas The Wahid Institute ini, Agnez ‘dipaksa’ memamerkan suaranya. Banyak penonton yang terus berteriak memintanya bernyanyi membuat Agnez mengalah.
Agnez tampil seadanya. Dua lagu dinyanyikan kekasih Devin Wiggins, pelatih kebugarannya. Lagu pertama yang dilantunkan adalah Heal The World yang dipopulerkan Raja Pop Dunia Michael Jackson.gnez yang kerap mondar-mandir Jakarta-Los Angeles, serta mulai mahir dan terampil berbicara memakai bahasa Inggris ini nyatanya tidak ingat utuh syair lagu yang ada di album Dangerous (1991) itu.
Lirik lagu ini pas dinyanyikan Agnez seiring peringatan Hari Perdamaian Dunia. Meski lupa, Agnez sesekali bernyanyi sambil melihat lirik lagu itu.
Toh, suara Agnez tetap indah dan ‘meracuni’ penonton yang melihat aksinya. Banyak penonton yang ikut bernyanyi bersama pelantun Coke Bottle dan Paralyzed ini, terutama saat refren, “Heal the world/Make it a better place/For you and for me and the entire human race/There are people dying/If you care enough for the living/Make a better place for you and for me...”
Diantara penonton, ikut pula bernyanyi bersama Agnez yakni mantan Ibu Negara Shinta Nuriyah Wahid (67) dan Yenny Wahid (40), putri kedua Shinta dan Presiden ke-4 RI Abdurrachman Wahid (Gus Dur), serta Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, serta rohaniawan Romo Mudji Sutrisno.
“Sebenarnya saya nggak diminta bernyanyi. Nggak ada di rundown (jadwal acara) saya nyanyi,” kata Agnes tersenyum.
Namun, Agnez tetap sumringah ketika diminta bernyanyi. Gayanya tidak kalah berbeda seperti saat manggung. Agnez tetap atraktif meski berkebaya.
Seolah tak puas, penonton masih ‘menodong’ Agnez bernyanyi. Agnez sempat menolak permintaan itu. Tapi rayuan Yenny Wahid yang menjabat sebagai Direktur The Wahid Insitutite meluluhkan Agnez.
Agnez kemudian melantunkan salah satu hitsnya, Matahariku (2009). “Lagu ini request dari Mbak Yenny. Aku nggak bisa bilang nggak,” ucap Agnez.
Hentikan Kebencian
Yenny mengatakan kegiatan yang mengambil tema Bersama Membangun Indonesia #Berani Damai ini diharapkan dapat menyuarakan pesan perdamaian dengan berani dan kreatif.
“Persatuan Bangsa-Bangsa mengimbau kita menghentikan perang dan konflik. Walau sehari, berhentilah menebar pesan kebencian dan berikan pesan kebahagiaan,” kata Yenny.
Selain bernyanyi, Agnez juga membaca tulisannya berjudul #I’m Generation of Love. “Sebulan terakhir ini saya promo gerakan itu di medsos. Saya ajak dan mengingatkan anak muda, agar tersenyum, memaafkan, dan berdamai dengan orang lain,” ucap penyanyi yang sangat mengidolakan Gus Dur ini