Kematian Gajah Yongki Hancurkan Hati Tulus
Vokalis bersuara merdu, Tulus, merasa hatinya telah remuk.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vokalis bersuara merdu, Tulus, merasa hatinya telah remuk.
Padahal, lagu "Jangan Cintai Aku Apa Adanya" yang dinyanyikannya meraih penghargaan Karya Produksi Terbaik versi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2015.
"Malam ini, hati saya remuk karena seekor gajah jinak di Taman Nasional Bukit Barisan, Yongki, mati diracun, dan gadingnya diambil. Tolong jangan sakiti karena gajah juga ciptaan Tuhan," kata seorang perwakilan membacakan sebuah pesan tertulis dari Tulus saat menerima trofi AMI Awards di Ecovention Park, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (22/9/2015) malam.
Tulus mengaku memiliki kedekatan emosional dengan Yongki. "Gajah ini telah membantu saya dalam pembuatan video musik," ungkap pelantun lagu "Gajah" tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, kematian Yongki pada Jumat (18/9/2015), yang dibunuh dan diambil gadingnya oleh pencuri, merupakan pukulan bagi upaya konservasi satwa di Lampung. Bagaimana tidak, Yongki adalah salah satu pahlawan yang kerap mencegah jatuhnya korban manusia atau gajah saat terjadi konflik antara gajah dan manusia.
Yongki adalah seekor gajah jinak berumur 35 tahun yang tinggal di Posko Pemantauan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Wilayah Pemerihan, Lampung Barat. Di posko tersebut, ada pula 2 gajah jantan, Karnangin dan Renggo; 2 gajah jantan anakan, Tomi dan Sampot; serta 1 gajah betina, Arni.
Jumat sekitar pukul 04.00, posko itu disatroni pencuri. Tanpa belas kasihan, pencuri membunuh Yongki dan mencabut gadingnya.
Kematian Yongki meninggalkan kesedihan bagi banyak kalangan, termasuk petugas jaga yang tinggal sekitar 200 meter dari posko. Berita kematian Yongki pun segera tersebar. Tagar #RIPYongki langsung merebak di dunia maya.