Piala AMI Awards Paling Berkesan untuk Bob Tutupoly
Bob Tutupoly (75) meraih penghargaan Legend Award versi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2015.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi kawakan Bob Tutupoly (75) meraih penghargaan Legend Award versi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2015.
Menurut Bob, penghargaan tersebut merupakan yang ketiga setelah penghargaan serupa di Malaysia dan Singapura beberapa tahun lalu.
"Tentu saya sangat menghargai setelah melewati waktu bermusik selama 55 tahun di atas panggung. Ini yang ketiga setelah di Malaysia (kira-kira) dua atau tiga tahun lalu, dan Singapura," ujar Bob dalam wawancara usai menerima penghargaan tersebut di Ecovention Park, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/9/2015) dini hari.
Pelantun lagu "Lidah Tak Bertulang" tersebut mengaku penghargaan Legend Award yang ia raih di Tanah Air adalah yang paling berkesan kendati dirinya pernah meraih penghargaan serupa di negeri orang.
"Ini yang saya paling tunggu (di Indonesia). Setelah keduanya di Malaysia dan Singapura, saya ingin dapat dari Indonesia. Kalau di negara sendiri itu seperti dihargai," katanya.
Bob mengatakan, ia telah dikabari akan menggengam trofi AMI Awards 2015 sejak dua hari lalu. Bahkan, sang istri pun sempat bangga dengan raihannya tersebut.
"Tadi istri saya bilang, 'Akhirnya dapat juga.' Saya ya mensyukuri aja," katanya.
Bob Tutupoly adalah anak kedua dari lima bersaudara, pasangan perantau asal Maluku Adolf Laurens Tutupoly dan Elisabeth Wilhemmina Henket-Sahusilawane. Ia dilahirkan di RS William Booth, Jalan Diponegoro, Surabaya pada 13 November 1939.
Bob memiliki seorang kakak yang bernama Christian Jacobus Tutupoly dan tiga orang adik yang bernama Alexander Bartjes Tutupoly, Hendrika Laurensia Tutupoly, dan Adolf Tutupoly Jr. (meninggal pada tahun 1947, saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Yogyakarta). Ayahnya telah berdinas di Angkatan Laut sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia dan terus membela TNI ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya.
Bob dan keluarganya sempat berpindah ke Yogyakarta yang kala itu menjadi ibukota RI, sebelum akhirnya kembali ke Surabaya pada 1953 dan memasuki bangku Sekolah Dasar di SD Pasar Turi. Sejak kecil, Bob dan keempat saudaranya dididik dengan disiplin militer oleh sang ayah.
Bakat seni Bob memang diwariskan dari kedua orang tuanya, ayahnya adalah pemain suling dan ibunya merupakan penyanyi di Gereja.
Bob Tutupoly melanjutnya pendidikannya di SMP Kristen Embong Wungu, Surabaya dan SMA Katolik St. Louis, Surabaya.
Ia sempat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ekonomi Surabaya (Cikal bakal Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga) dan Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung namun kedua terhenti di tengah jalan.
Kegemaran Bob Tutupoly akan dunia tarik suara telah ditunjukkannya sejak kecil dan ia mulai bernyanyi untuk mendapatkan uang jajan tambahan di masa remajanya. Saat duduk di bangku SMA, Bob diajak bergabung dalam Kwartet Jazz di RRI Surabaya oleh Didi Pattirane.
Bersama Didi Patirane, Bob juga merekam lagu-lagu daerah Maluku, seperti Mande-mande, Sulie, dan Donci Bagici. Rekaman tersebut difasilitasi oleh perusahaan rekaman milik negara, Lokananta. Pada masa-masa itu, Bob juga diminta bergabung dengan Chen Brohers (Bubi Chen, Nico, Jopie Chen, dan Frans) untuk mengisi acara dansa kalangan atas.
Bob Tutupoly pernah tergabung di dalam Band Bhinneka Ria bersama dengan Bubi Chen, Loudy Item, Award Seweileh, Marius Diaz, Hasan Alamudin, dan Yusmin. Band ini berhasil menjuarai festival band di Surabaya dan festival Band se-Jawa di Jakarta. Band Bhinneka Ria sempat bermain bersama Trio Los Pancos dan merekam lagu Oto Bemo, Kopral Jono, dll. bersama dengan Jack Lesmana pada 1960.
Ketika berkuliah di Bandung, Bob tergabung dalam grup Cresendo pimpinan Yongki Nusantara yang sering tampil di hotel, seperti Hotel Homman dan Bumi Sangkuriang serta beberapa klub malam kota Bandung. Pada 1963, band The Riders meminta dirinya menggantikan vokalis mereka saat itu, Bill Saragih, yang bekerja di Thailand.
Bersama The Riders, Bob dapat tampil di Nirwana Super Club, Hotel Indonesia sebanyak 15 kali dalam sebulan. Bob tidak hanya sering tampil di Hotel Indonesia, tetapi juga di TVRI dan tempat-tempat lain yang mengundangnya.