“Kami sudah diberkati di gereja dan telah sah (jadi suami istri),” kata Chelsea.

“Ini hari yang kami nantikan dan dipersiapkan lama. Setelah satu minggu dipingit dan nggak komunikasi, kami bertemu di al tar,” kata Glenn tersenyum. Jelang pemberkatan, Glenn dan Chelsea masuk ke gereja secara terpisah.

Ribuan Kristal

Pemberkatan pernikahan Chelsea dan Glenn digelar mewah didalam gereja bersejarah tersebut.

Salah satu kemewahan terasa di gaun pengantin yang dikenakan Chelsea.

Seperti gerejanya yang klasik, gaun ball gown putih Chelsea juga unik.

Chelsea bagaikan Cinderella ketika memakai gaun tadi. Kemewahan muncul karena ada banyak taburan berlian swarovski di gaunnya.

Tak hanya gereja yang istimewa, memakai gaun bagaikan Cinderella penuh batu-batu kristal swarovski ketika menikah juga impian Chelsea.

Mimpi yang sebenarnya, jadi pasangan hidup Glenn akhirnya terwujud.

“Impian saya menikah di gereja pakai ball gown jadi kayak Cinderella,” ujar perempuan kelahiran Lampung, 29 Juli 1992, ini.

Di gaun itu, pemain film Summer Breeze dan Bukan Bintang Biasa ini sengaja tidak mendesain rumit. “Cukup diberi taburan swarovski biar kelihatan manis,” tutur Chelsea.

Carend Delano, wedding conceptor, menjelaskan, gaun pengantin Chelsea diciptakan khusus desainer Hian Tjen.

“Busana Chelsea memang seperti royal wedding. Chelsea memimpikan memakai gaun itu saat menikah. Jadi kayak Cinderella,” kata Carend.

Setidaknya, ada 2500 butir batu kristal swarovski yang menempel di gaun Chelsea. Kristal-kristal tersebut dikirim langsung dari Milan, Italia.

Setelah pemberkatan pernikahan, Chelsea dan Glenn menggelar tradisi tea ceremony bersama kerabat yang dituakan.

Para tetua itu biasanya memberi kado untuk mempelai berdua.

Yakub Wijaya, ayah Chelsea, misalnya, memberi kado pada putrinya berupa cincin yang dikelilingi 8 berlian. “Angka delapan menandakan usia pacaran kami,” ucap Chelsea. (*)