Grup Band Hijau Daun Luncurkan Single Kutetap Sayang
Hijau Daun Band, kembali menyapa penggemarnya dengan menelurkan 2 single terbaru karya produsernya sendiri, Dose Hudaya
Editor: FX Ismanto
Laporan Warta Kota, nur ichsan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hijau Daun Band, kembali menyapa penggemarnya dengan menelurkan 2 single terbaru karya produsernya sendiri, Dose Hudaya, pemilik label DH Productions, tapi ini bukan berarti anak band asal Bandar Lampung ini, malas dan kurang produktif lagi dalam berkarir, setelah sebelumnya sukses menggebrak blantika musik rekaman Indonesia dengan menelurkan lagu berjudul Suara yang membuatnya terkenal seperti sekarang ini.
"Anggapan itu tidak benar, jika kemudian kami membawakan lagu karya pak Dose, itu karena menurut kami lagu itu alirannya Hijau Daun sekali," kata Dide, vokalis Hijau Daun yang ditemui di acara peluncuran single Kutetap Sayang di Kopicini Bistro & Resto, Jakarta Selatan Senin (19/10).
Menurut Dide, pemilihan lagu melow karya Dose Hudaya, ini lebih disebabkan oleh faktor kebetulan semata, stau ketika para personil Hijau Daun tengah bertamu ke kantor DH Production untuk pembuatan single. Tapi oleh produsernya,mereka malah disuruh mendengarkan lagu yang baru diciptakan. "Pas kami dengarkan, lagunya kok mirip aliran Hijau Daun sekali, makanya agar tidak diambil oleh yang lain, kami langsung lagu tersebut untuk rekaman. Pokoknya semua itu disebabkan oleh faktor kebetulan, dan nggak ada paksaan dari produser", ungkap Dide.
Ditambahkan oleh Dide, Hijau Daun, selama berkarya, tidak selalu harus membawakan lagu karya sendiri. " Memang sejak album pertama, kami selalu menyelipkan lagu karya orang lain, begitupun selanjutnya, akan menampilkan lagu karya dari luar, sehingga bisa memberi warna khusus pada pemunculan di setiap album Haijau Daun", tegas Dide.
Eksistensi sebuah band tambah Dide, ditentukan oleh lagu yang diluncurkan. "Kami lebih percaya kekuatan lagu ketimbang nama besar atau popular. Dan nama besar bisa terjaga dengan cara kita selektif dalam membawakan setiap lagu yang dilempar ke pasar. Baik karya sendiri maupun orang lain", pungkas Dide.