Siap Ikut Wajib Militer, Calvin Jeremy: Kalau Perang Kita Nggak Ngerepotin Orang
"Kita harus ikut agar ketika perang kita nggak ngerepotin orang, bisa survive, bahkan bisa bantu orang lain," ucap Calvin.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi muda Calvin Jeremy mengaku tak mampu membayangkan bagaimana program bela negara akan diterapkan di negara Indonesia.
Ia merasa kurang yakin terhadap kesiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi program semacam itu.
Meski demikian, penyanyi kelahiran Jakarta, 6 Mei 1991 itu menilai program bela negara sebagai program yang bagus.
"Selama kebijakan itu akan membawa Indonesia jadi lebih baik, ya, dijalanin aja," ujar Calvin.
Ketika itu ia tengah ditemui di Kuningan City, Jakarta, pada Kamis (22/10/2015).
Calvin ditemui di Kuningan City, Jakarta, pada Kamis (22/10/2015).
Ia diwawancarai di sela-sela acara bertajuk "Superwoman, Pink is My Brave!" itu digelar dalam rangka memperingati breast cancer awareness month dan berupaya meningkatkan kesadaran dini perempuan terhadap kanker payudara.
Acara tersebut juga sekaligus merupakan ajang penggalangan dana oleh para selebriti bagi para pasien kanker payudara.
Tentang wajib militer, jika program tersebut benar-benar resmi diterapkan, Calvin mengaku siap menjalaninya.
Ia juga menilai bahwa program tersebut penuh dengan manfaat, tak hanya bagi negara, melainkan bagi diri sendiri dan orang di sekitar.
"Kalau wamil (wajib militer), kita harus ikut agar ketika perang kita nggak ngerepotin orang, bisa survive, bahkan bisa bantu orang lain," ucap Calvin.
Melihat para artis Korea yang patuh dan lancar menjalani wajib militer, Calvin pun merasa sanggup pula jika harus menjalani program bela diri tersebut.
Dari kabar terbaru yang didapat dari pemerintah pusat, program bela negara dinyatakan ditunda hingga waktu yang belum dapat dipastikan.(*)