Wujud Perjalanan Hidup 15 Tahun Johannes Rusli Dituangkan dalam Musik.al Dialogue.
Mimpi yang berakhir menjadi kenyataan. Itulah inti dari album Johannes Rusli’s Musik.al Dialogue
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mimpi yang berakhir menjadi kenyataan. Itulah inti dari album Johannes Rusli’s Musik.al Dialogue.
Menurut Johannes, mimpinya itu dahulu terasa muluk meski punya semangat dan kerja keras untuk berkarya di dunia musik.
“Apalagi ini konsep yang bisa dibilang jarang dimana yang ditonjolkan sebagai album perdana adalah sang pencipta lagunya yang karyanya dinyanyikan oleh vokalis yang berbeda-beda. Tapi saya percaya ini semua berkat ijin dan kuasa Tuhan, sampai akhirnya setelah 15 tahun bermimpialbum inidapat di dengar olehpencipta musik Indonesia,” papar Johannes komposer muda berbakat yang sangat mengagumi Erwin Gutawa dan Guruh Soekarnoputra ini.
“Saya terinspirasi album ini seperti sebuah soundtrack film. Dimana orang yang mendengarkannya seperti mendengarkan sebelas rangkaian cerita. Salah satu keunikan album ini adalah semua lagunya dimainkan dalam genre yang berbeda-beda; seperti warna Pop Jazz dalam lagu “Lebih Dari”, easy listening dalam “Suatu Masa”, funk dalam “Kenangan Cinta”, waltz dalam “Jujur Saja”atau yang hanya sekedar alunan gitar akustik dibalut strings section dan vokal yang cantik dalam lagu “Sesal.” ungkap Johannes dengan bangga.
Dalam mewujudkan pembuatan album seperti yang Johannes impikan sungguh tidak main-main.
“Dari proses arrangement saya sudah sangat detail. Saya inginnya seperti ini! Saya mengikuti seluruh proses album ini dari production, recording, bahkan pemain musik dan vokalnya pun saya seleksi!” tuturnya.
Ini terlihat dari dipilihnya Gihon Lohanda sebagai arranger dan music director. Gihon sendiri adalah salah satu musisi muda berbakat Indonesia yang sudah bekerja sama dengan berbagai musisi terkenal seperti Archipelagio Orchestra.
Dan pada akhirnya album ini melibatkan sekitar 20 musisi (7 strings sections, 5 brass sections, sampai dengan format full band lengkap yang dimainkan oleh musisi professional Indonesia seperti Dimas Pradipta, Andy Gomez, Kevin Yosua, Cindy Clemeninte, Eugene Bounty dan yang lainnya.
Vokalistnya pun tak main-main, Johannes melibatkan vokalis muda berbakat seperti Meda Kawu, Richard Chriss, Cassia Agata, dan Michael Panjaitan. Proses masteringnya sendiri dilakukan di Nashville, Amerika Serikat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Johannes mengakui kalau penyebarannya CD dan lagunya dilakukan melalui jalur independen.
“Karena minimnya toko CD, jadi caraku menyebarkannya memanfaatkan sosial media dan digital store” katanya.
Agaknya Johannes boleh berbangga hati dengan Musik.al Dialogue yang dirilis di platform digital store iTunes (bisa klik di : http://apple.co/1jCoYnF.) pada 10 Juli 2015 silam, sebab sebagai pendatang baru di dunia musical bumnya menuai ulasan yang sangat positif, sampai iTunes mendudukannya ke dalam halaman depan Big Banner (featured sections) selang dua minggu sejak dirilisnya dan juga sempat berada di TOP 5 iTunes Album Charts in All Categories pada pertengahan Agustus 2015.
Memang setelah mendengarkan keseluruhan album ini kita seperti dibawa menyaksikan sebuah drama musikal seorang Johannes Rusli.
Ada pop jazz yang renyah sebagai babak pembuka, lagu balada yang mengharu biru, pada pertengahan babak ada nuansa swing seperti berada di club-club jazz tahun 50an, lagu deklarasi cintanya kepada sang isteri, dan tentu saja sebagai encore, lagu kecintaannya kepada Ibu Pertiwi “Negeriku” yang masuk sebagai salah satu Apple Music’s A-list Song To Hear October 2015, perpaduan musik etnik dan strings ensemble yang dinyanyikan dengan serasi oleh Meda Kawu dan Bang Saad, saluang dan ethnic flute player, living legend dibidangnya.
“Embun pagi teteskan rindu cahaya mentari
Terkagum akan kemegahan alam negeriku
Langit biru bisikkan kalbu dalam sanubari
Terpana akan keagungan karya negeriku
Oh, sawah nan hijau melenggang dan membentang luas
Membawa angan dan lamunan bangsaku
Oh, samudera raya dendangkan sejuta harapan
Bangkitkan asa dan lahirkan kebanggaan
Suara angin alunkan merdu kisah nan syahdu
Terkenang akan keindahan cinta negeriku
Walau berhiaskan kelabu dalam padangan
Namun s’lalu kita bergema serukan damai negeriku”
“Puji Tuhan. Karena saya benar-benar tidak menyangka album saya mendapatkan review dan sambutan yang luar biasa seperti ini, dan kedepannya saya berharap saya bisa mengeluarkan album kembali dan meramaikan industri musik Indonesia,” tutupnya sambil menyodorkan Behind The Scene proses lahirnya sebuah album Musik.al Dialogue yang terkemas dalam Youtube http://bit.ly/1RXUrf8.