Rock In Solo Tambah Porsi Band Metal Lokal daripada Impor
Menurut Adjie, banyak penggemar yang mempertanyakan alasan mengapa hanya 15 band yang akan tampil di RIS 2015.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Festival musik cadas Rock in Solo (RIS) 2015 menghadirkan band metal internasional yang antara lain Nile, Unearth, dan I Killed The Prom Queen.
Meski begitu, untuk gelaran kesembilan kali ini, pihak penyelenggara akan memberi porsi waktu bermain lebih banyak bagi band metal lokal.
"Ada 15 band. Banyak band lokal dan baru kami kasih porsi waktu yang besar, 30 menit buat mereka. Lima internasional dan 10 band dari Indonesia," kata salah satu Dewan Jenderal RIS Stephanus Adji ketika berbincang dengan Kompas.com baru-baru ini di Plaza Timur Senayan, Jakarta.
Menurut Adjie, banyak penggemar yang mempertanyakan alasan mengapa hanya 15 band yang akan tampil di RIS 2015.
"Tahun lalu udah 20 band. Kami pikir band baru kalau cuma diberi 15 menit enggak worthed, cuma main dua atau tiga lagu. Dengan 15 penampil waktu bagi band baru dan lokal akan lebih banyak," ujarnya.
"Kami ingin memberi wadah bagi band-band lokal ataupun baru di RIS," lanjutnya.
Selain tiga band di atas, dua band lain asal luar negeri yang tampil di RIS 2015 adalah Anthelion dan Furor. Sedangkan 10 band asal Indonesia adalah Burgerkill, Seringai, Carnivored, Serigala Malam, Rezume, Gendar Pecel, Bankeray, Pargochy, Immortal Rites, dan Internal Amputation.
Mengusung tema "Metal Against Racism", RIS 2015, digelar di Lapangan Parkir Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/11/2015).