TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - "Jika saja negara hadir, maka buruh migran terlindungi." Itu kata Melanie Subono kepada SURYA.co.id saat berkunjung ke stand Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember di lokasi pameran Jambore Nasional Buruh Migran di Universitas Jember, Selasa (24/11/2015).

Penyanyi itu menekankan kalimatnya pada kata 'jika saja' dan 'maka'.

Duta buruh migran di delapan negara itu mengungkapkan itu sebagai penegasan atas tema yang diusung Migrant Care dalam jambore kali ini. Migrant Care mengusung tema 'Negara Hadir, Buruh Migran Terlindungi'.

Penegasan itu dirasa perlu oleh Melanie karena negara minim melindungi buruh migran.

"Mereka yang bekerja di luar negeri itu harus dilindungi, jangan hanya berharap untuk sumbangan devisa saja. Perlindungan itu wajib bagi buruh migran dimanapun mereka berada," tegasnya.

Negara harus melindungi buruh migran, lanjut Melanie, mulai dari awal sampai setelah mereka pulang ke dalam negeri. Ia mengkritisi pemerintah yang turun tangan ketika ada kasus menimpa buruh migran.

Pemilik album 'Melanie' itu juga menyoroti persoalan buruh migran seperti titik keberangkatan buruh migran.

"Ada monopoli asuransi, trabel, juga persoalan PJTKI. Jangan membuat regulasi yang berat sebelah, harus adil," imbuhnya.

Sebagai duta buruh migran untuk delapan negara, Melanie terus mengkampanyekan perlindungan untuk buruh migran, termasuk kehadiran negara.

Perempuan kelahiran Hamburg, Jerman, itu berada di Jember untuk menghadiri jambore yang akan ditutup, Rabu (25/11/2015).

Selama dua hari, Selasa (24/11/2015) hingga Rabu (25/11/2015), Melanie mengajak teman-teman artisnya untuk mengisi acara di Jambore Nasional Buruh Migran 2015 ini.

Artis yang akan datang dan meramaikan jambore antara lain Endah - Rhesa, Ridho Slank, dan Adjis Doa Ibu (komika).

"Biar teman-teman buruh migran dan keluarga yang hadir sekarang, senang-senang dan terhibur," pungkasnya.