Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kontes Kecantikan di Irak Kembali Digelar Usai 43 Tahun: Hujan Teror Ancaman Pembunuhan

Jumlah wanita yang mengikuti kontes kecantikan ini tadinya mencapai 200 orang. Namun, angka itu menyusut hingga tersisa 10 wanita saja

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kontes Kecantikan di Irak Kembali Digelar Usai 43 Tahun: Hujan Teror Ancaman Pembunuhan
MARIECLAIRE.COM
Ajang kontes kecantikan di Irak. 

Lusina/Kontributor KompasFemale

TRIBUNNEWS.COM - Kontes kecantikan di Irak terakhir terselenggara pada tahun 1972 silam. Kini, ajang ratu kecantikan tersebut kembali hadir dan menobatkan Shaima Qassem Abdulrahman sebagai Miss Irak 2015 terpilih.

Perjuangan Abdulrahman dan kontestan lain untuk bertahan mengikuti kontes ratu kecantikan ini mendapatkan sejumlah teror dan tekanan.

Banyak komunitas dan aktivis Muslim ekstrem di Irak menentang penyelenggaraan kontes ratu kecantikan di Irak.

Namun, para kontestan sama sekali tidak menganggap bahwa kontes ini berdampak buruk dan merendahkan wanita. Sebaliknya, mereka merasa kembali memiliki harapan hidup dan semangat.

"Saya ingin membuktikan bahwa wanita Irak memiliki tempat yang layak di lingkungan sosial. Wanita Irak memiliki hak yang sama dengan pria," ujar Abdulrahman kepada NBC News.

"Saya tidak takut pada apa pun. Saya percaya bahwa apa yang saya lakukan tidak salah," imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Jumlah wanita yang mengikuti kontes kecantikan ini tadinya mencapai 200 orang.

Namun, angka itu menyusut hingga tersisa 10 wanita saja karena adanya ancaman pembunuhan di situs resmi kontes kecantikan Irak dan akun Facebook.

Kontradiksi dan ancaman pembunuhan itu juga menyebabkan penundaan tayangan langsung malam final Ratu Kecantikan Irak di televisi hingga dua bulan.

Selain itu, pihak penyelenggara juga melakukan penyesuaian penilaian ratu kecantikan dengan aturan Islam di Irak.

Mereka mengganti kontes baju renang dengan kontes gaun malam berukuran panjang.

Pihak penyelenggara mengatakan bahwa penyelenggaraan kontes kecantikan ini bukan untuk menunjukkan kontroversi, melainkan memberikan harapan dan semangat kepada wanita-wanita Irak yang sehari-hari hidup dalam tekanan.

"Banyak indikasi yang mencerminkan bahwa Irak sudah hancur lebur. Namun, kontes seperti memberikan harapan hidup di Irak," kata Senan Kamel, juru bicara pihak penyelenggaraan kontes ratu kecantikan di Irak.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas