Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Gadis Cantik di Balik Film Angeline

Siapa sangka, sang produser sekaligus pemilik rumah produksi tersebut adalah seorang gadis muda berparas cantik. Sonia Gandhi namanya.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Gadis Cantik di Balik Film Angeline
TRIBUNNEWS.COM/ABDUL QODIR
Para pemeran dan kru film Angeline: Inspiring of True Story Angeline saat mengadakan syukuran di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlahan tapi pasti, rumah produksi Sonia Gandhi Cinema menggarap film yang berasal dari kisah nyata, Angeline.

Namun, siapa sangka, sang produser sekaligus pemilik rumah produksi tersebut adalah seorang gadis muda berparas cantik. Sonia Gandhi namanya.

Perempuan kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, November 1990 (25 th) itu merupakan anak dari orang tua dari Cilacap (ibu) dan Pakistan (ayah). Sonia lahir dan tumbuh besar di Cilacap.

Ada sejumlah karir sebelumnya akhirnya ia terjun menekuni dunia sineas lewat rumah produksi yang didirikannya, Sonia Gandhi. Saya nggak ada darah orang film. "Saya dari keluarga petani di Cilacap," ujar Sonia saat ditemui Tribun di kantornya, Jalan Poltangan Raya no 48, Jakarta Selatan.

Sonia mengaku sempat menempuh pendidikan Akademi Kebidanan (Akbid) selepas pendidikan SMA pada 2009 di Cilacap. Namun, ia tak bisa menyelesaikan pendidikannya itu lantaran hal itu merupakan pilihan ibundanya.

Pada 2010, Sonia berangkat ke Jakarta untuk mencari dan mencoba-coba pendidikan lain. Ia sempat masuk ke sekolah memasak, sekolah desain dan sekolah akting. Namun, lagi-lagi Sonia tidak merasa nyaman dengan pendidikan tersebut. Ia merasa bidang-bidang pendidikan tersebut bukan dunia atau passiona-nya.

"Pada saat itu, aku sempat bingung dan mama minta aku daftar kuliah lagi. Tapi, aku nggak bisa," akunya.

BERITA TERKAIT

Dengan modal keahlian dan ijazahnya, Sonia memberanikan diri untuk terjun ke dunia kerja. Ia melamar kerja ke perusahaan konstruksi pada akhir 2010. Ia pun sempat gembira lantaran diterima bekerja sebagai estimasi project di perusahaan konstruksi tersebut.

"Saya memang nggak ada basic soal konstruksi, saya learning by doing selama enam bulan," akunya.

Belum genap setahun di kantor cabang perusahaan, kecakapan kerja Sonia dilirik oleh kantor pusat. Ia pun dipromosikan menjadi staf HRD General Affair. "Di HRD selama setahun sampai 2012," ujarnya.

Namun, profesi tersebut tak membuatnya nyaman untuk bertahan.

Pada 2013, Sonia melamar kerja ke sebuah perusahaan BUMN, PT Energy Management Indonesia Persero, Divisi Marketing pengadaan barang/jasa hingga awal 2015.

"Saat itu tugas saya seperti pembuatan visibility kajian energi tenaga uang, air atau energi terbarukan," kata Sonia seraya merinci tentang kajian energi terbarukan tugasnya saat itu.

Sonia mengakui dirinya sudah kepincut dunia usaha perfilaman saat masih bekerja di perusahaan BUMN tersebut hingga akhirnya ia memutuskan untuk terjun langsung.

Pada awal 2015, akhirnya Sonia memutuskan untuk mendirinya rumah produksi Sonia Gandhi Cinema, dengan bidang karya film, iklan dan program acara televisi. "Saat itu, saya merasa tertarik di dunia cinema, passion saya sepertinya nyaman di dunia usaha film jadi produser," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas