Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Seleb

Film Mimpi Anak Pulau Kisah Nyata Dari Pulau Batam

Film Mimpi Anak Pulau adalah sebuah film yang menceritakan kisah nyata kehidupan dan perjuangan seorang anak di Pulau Batam

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Film Mimpi Anak Pulau Kisah Nyata Dari Pulau Batam
ist
Salah satu adegan Film Mimpi Anak Pulau 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Mimpi Anak Pulau adalah sebuah film yang menceritakan kisah nyata kehidupan dan perjuangan seorang anak di Pulau Batam, kepulauan Riau yang bernama Gani Lasa.

Film tersebut merupakan adaptasi dari novel karya Abidah El Khaliegy, penulis ‘Perempuan Berkalung Sorban’.

Executive Producer Mimpi Anak Pulau, Indra Sudirman mengatakan bahwa Gani Lasa merupakan tokoh inspiratif bagi masyarakat Kepulauan Riau.

"Dia adalah satu diantara tiga sarjana pertama di Batam yang lahir dan besar di pesisir Nongsa,” ungkap Indra Sudirman, Senin (11/1).

Kisah Gani Lasa dikatakannya patut menjadi tauladan generasi muda.

“Sebelum sukses hingga sekarang menjadi pejabat di Batam, dia melalui kisah hidupnya dengan penuh kepahitan. Kisahnya itulah yang kini kami filmkan,” jelas Indra.

Film Mimpi Anak Pulau ini digarap oleh Nadinne Batam Production dan Studiopro 1226 Jakarta dan disutradarai oleh Kiki Nuriswan, film bergenre biografi drama ini sengaja mengambil setting lokasi sesuai aslinya di Batam.

Berita Rekomendasi

“Film ini memiliki makna penting bagi masyarakat Batam, khususnya bagi orang tua agar tidak menyerah dan terus berusaha menyekolahkan anaknya dengan segala daya dan upaya,” jelas Kiki Nuriswan.

Banyak cerita dramatis dan mengharukan dalam film yang dibintagi Ray Sahetapy, Ananda Lontoh, Herdin Hidayat, serta aktris-aktris Malaysia seperti Dato Ahmad Tamimi dan Mardiana Alwi dan aktor cilik Daffa Permana ini.

Dikisahkan bagaimana Gani Lasa kecil sebagai anak yatim yang hidup dengan segala kemiskinan di kampung pesisir pantai yang jauh dan sepi. Hanya ada 40 kepala keluarga, tanpa listrik, tanpa air bersih.

Ibunda Gani hanyalah pedagang kue. Tapi tekad, keberanian dan kemauan Gani Lasa untuk sekolah tetap tinggi.

Gani kecil yang baru lulus SD  harus mendayung sampan ke Tanjung Pinang dari jam 17.00 hingga pukul 06.00.

Dia harus berjuang melawan ombak dan badai agar dapat melanjutkan sekolahnya di PGA Tanjung Pinang.

Ketika di PGA itulah pertama kali Gani bersekolah menggunakan sepatu. Tak kalah pahit, ketika Gani harus merantau untuk menuntut ilmu di Yogyakarta.

Sukses menyelesaikan sekolahnya, Gani Lasa kembali ke kampung halamannya, membangun kota Batam dan menghidupkan nelayan hingga sukses seperti sekarang ini.

Menariknya, Mimpi Anak Pulau nantinya tidak hanya ditayangkan di bioskop dalam negeri.

“Ada kabar baik, nantinya film ini juga akan tayang di negara serumpun seperti Malaysia, Singapura dan Brunei,” kata Kiki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas