Steve Harvey Ingin Bertemu, Tapi Tidak Direspon Miss Kolombia
Salah sebut nama Miss Universe 2015 yang dilakukan oleh Harvey, menggemparkan dunia dan berhasil menjadi tajuk berita selama berminggu-minggu.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Siapa yang bisa melupakan ulah seorang presenter bernama Steve Harvey yang melakukan kesalahan besar di malam penobatan Miss Universe 2015 beberapa waktu lalu di Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat.
Salah sebut nama Miss Universe 2015 yang dilakukan oleh Harvey, menggemparkan dunia dan berhasil menjadi tajuk berita selama berminggu-minggu.
Telah lama berlalu, nyatanya tak membuat rasa bersalah Harvey luruh.
Pasalnya, dia mengaku, masih menanggung beban dan utang meminta maaf pada Miss Kolombia, Ariadna Gutierrez, kontestan Miss Universe 2015 yang menjadi korban salah sebut nama tersebut.
“Saya tidak merasa bersalah pada diri sendiri, saya tidak merasa bersalah pada kontes kecantikan itu. Penyesalan terbesar saya adalah saya telah membuat wanita itu (Gutierrez) sedih dan malu,” terang Harvey pada program Steve Harvey Morning Show.
“Saya merasa khawatir pada kondisi Miss Kolombia. Sebab, saya hanyalah seorang presenter, sedangkan dia telah mempersiapkan hidup dan dirinya untuk momen tersebut,” imbuhnya.
Kemudian, Harvey mengaku bahwa dia telah berusaha menghubungi Gutierrez, tapi tidak pernah berhasil dan mendapatkan respon.
“Dia, satu-satunya orang yang ingin saya temui, sampai sekarang saya belum mendapatkan kesempatan itu,” jelasnya.
Harvey mengatakan, telah bicara dan memberikan penjelasan pada Miss Filipina, Pia Wurtzbach.
Selain itu, dia juga telah bertemu jajaran petinggi pihak penyelenggara Miss Universe.
“Saya sudah mencoba banyak cara untuk bertemu Miss Kolombia, tapi sampai sekarang, sama sekali tidak respon,” pungkasnya.
Pada sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Univision, Miss Kolombia mengaku bahwa insiden salah sebut nama di panggung Miss Universe 2015 telah meninggalkan mimpi buruk.
“Saya tidak berhenti menangis,” ujar Gutierrez pada ABC News.
“Dalam waktu empat menit, mereka telah menghancurkan mimpi saya, mereka melemparkan mimpi saya dalam kantung dan mereka membuangnya ke dalam tempat sampah,” rintihnya.
Kemudian, Gutierrez mengatakan bahwa seharusnya ada cara lebih bijak dan manusiawi dalam mengoreksi kesalahan, ketimbang melakukannya di atas panggung yang ditayangkan secara live di dunia.