Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gaya hidup sehat telah dijalani oleh Prilly Latuconsina.

Pesinetron muda nan cantik tersebut bahkan mengaku dirinya tak lagi mengonsumsi makanan cepat saji sejak empat tahun belakangan.

Nikmatnya junkfood kerap kali menjadi godaan berhasil ditepis Prilly.

Pemain sinetron Ganteng Ganteng Serigala ini mengaku tak lagi tergiur bahkan jika tengah berhadapan dengan orang yang mengonsumsi makanan cepat saji.

“Aku nggak kepengin dan nggak nafsu lagi kalau lihat orang lain makan makanan cepat saji karena, dalam mindset aku, itu nggak sehat dan akan bikin sakit. Aku udah biasa aja melihatnya,” tutur perempuan berusia sembilan belas tahun itu kepada Tribunnews ketika ditemui di salah satu studio di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Prilly juga mengatakan dirinya menghindari gorengan.

Selain tak baik bagi kesehatan, mengonsumsi gorengan disadarinya juga akan merusak tenggorokan. Pasalnya, Prilly juga tengah merintis kariernya sebagai seorang penyanyi.

Jika sangat terpaksa, ia memilih gorengan yang digoreng sendiri di rumah.

“Aku menghindari makanan yang digoreng. Kalau memang ingin, harus yang digorengnya di rumah, yang makanannya jelas steril dan minyaknya baru. Kalau beli di luar, takutnya minyak jelantah atau apa,” ujarnya.

Saat ini pun Prilly mengaku sama sekali tak mengonsumsi gorengan, sebab, ia tengah menjalani diet.

Peran dalam film layar lebar tersebut membuat Prilly harus mengurangi berat badannya hingga tujuh kilogram.

Demi tetap sehat meski harus menurunkan berat badannya, Prilly pun memutuskan untuk menjalani diet hasil arahan dokter. Alhasil, Prilly dilarang untuk mengonsumsi lauk-pauk yang digoreng.

“Sarapanku roti gandum. Makan siang, yaitu nasi merah lima sendok dan lauk yang tidak digoreng. Jadi, lauknya dibakar, direbus, atau dipepes, pokoknya nggak kena minyak. Sore sampai malam hanya makan buah,” terang Prilly. Selain itu, dalam rangka diet, ia juga menghindari makanan yang mengandung kadar gula tinggi, seperti cokelat dan es krim.

Melalui konsultasinya dengan dokter, Prilly pun memahami kapasitas tubuh dan nutrisi apa yang dibutuhkannya. Tak seperti dulu, ia sempat menjalankan diet sembarangan.

Akibat diet sembarangan tersebut, kesehatannya sempat terganggu. “Dulu, aku drop karena dietnya ngarang-ngarang sendiri, dalam sehari cuma makan buah. Nah, sekarang dari dokter dikasih menunya apa aja yang harus aku makan,” ucapnya.