Java Jazz Festival Tahun Ini Hanya Ada 11 Panggung
Ajang festival musik Java Jazz Festival (JJF) kembali digelar dengan konsep yang sedikit berbeda
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
![Java Jazz Festival Tahun Ini Hanya Ada 11 Panggung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/java-jazz-2016_20160127_073447.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang festival musik terbesar se-Asia Tenggara yakni Java Jazz Festival (JJF) kembali digelar dengan konsep yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.
Festival yang telah berlangsung sekitar 12 tahun tersebut mengalami sejumlah pengurangan yang sebelumnya ada 17 panggung menjadi 11 panggung pada tahun ini.
"Betul panggung kita berkurang dari 17 jadi tahun ini cuma 11. Apakah kapasitas kita berkurang? Itu tidak," ujar President Director Java Festival Production, Dewi Gontha saat jumpa persnya, di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Selasa (26/1/2016).
"Panggung kita memang berkurang, tapi kapasitas kita justru lebih banyak, karena ada penyantuan beberapa hall, misal hall B3-C3," sambungnya.
Dewi mengatakan, pengurangan jumlah panggung tersebut dilakukan bukan tanpa alasan.
Ia mengaku pada pertujukkan sebelumnya yang menggunakan hampir seluruh ruangan di Jakarta Internasional Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, kali ini tidak.
"Kemarin itu kita ada panggung di lantai 6. Tapi untuk menarik orang naik ke lantai 6 cukup sulit. Padahal ada artis yang perfom di sana. Nah, lantai 6 sendiri ada 3 panggung kemarin. Jadi semua kita putusin tahun ini main di bawah," katanya.
Putri Peter F Gontha itu menuturkan, banyaknya penonton yang kurang mengetahui pertunjukkan di lantai atas tersebut, tentu membuat sejumlah pengisi acara hanya sedikit ditonton orang.
"Kasihan juga artisnya perfom, nanti yang nonton cuma 10 atau 20 orang, karena mereka nggak tahu ada panggung di atas dan bukan karena artisnya nggak bagus. Tapi penonton nggak tahu ada panggung diatas," imbuh Dewi.