Ini Rekaman dan Transkrip Lengkap Diduga Suara Indra Bekti: Kalau Istri Tahu Hidupku Hancur!
Kapan, kak Indra kapan mau minta maaf ke istri kak Indra juga? Apa kak Indra mau ngomong semuanya, nanti...
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Beredar luas rekaman lengkap dan panjang selama 12 menit, percakapan ini diduga suara Indra Bekti dan Lalu Gigih Arsanofa, Jumat (29/1/2016).
Rekaman ini sudah beredar di YouTube.
Simak rekamannya atau Anda ingin membaca transkrip lengkapnya di bawah ini.
Suara ini diduga sebagai suara Indra Bekti dan Gigih.
Reporter Tribunnews Achmad Rafiq sempat menghubungi Indra Bekti.
"Nggak usah diberitain lagi ya. Kabar itu sudah terlalu jahat," ujar Indra singkat, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (29/1/2016).
Tidak banyak yang Indra lontarkan saat dikonformasi. Ia mengaku saat ini tengah bekerja dan tidak bisa diganggu.
Bapak dua anak ini juga belum tahu apakah akan menggugat Gigih, lantaran telah membuat namanya tercemar atas apa yang dilaporkan Gigih ke polisi.
"Nanti aja deh, tunggu nanti. Udah ya," tutup Suami Aldila Jelita tersebut.
Berikut transkrip lengkap suara telepon yang terekam:
Diduga Indra Bekti (IB), suara diduga Gigih (G).
IB: Beneran kamu mau laporin hal itu?
G : Menurut kak Indra sendiri bagaimana? merasa nggak salah ngapain takut.
IB: Aku nggak mau seperti ini, masuk polisi soalnya, kenapa?
G : Kalau kak Indra merasa gak salah ngapain takut kakak.
IB: I know, tapi ya...
G : Ini di ANTV nggak pulang?
IB: Ya pulang...apa ya, kita kan baik-baik aja ya mengenai hal itu kalau kamu nggak mau ya udah. kalau mau pulang ke Lombok ya aku bayarin gitu. Ya jangan beginilah, aku nggak mau. Nggak mau ada laporan.
G : Jadi kakak merasa nggak salah?
IB: Kamu mau dikenal, tapi dengan cara seperti ini?
G : Aku pengin sederhana aja di kehidupan itu doang.
IB: O ya udah tapi berarti nggak usah ada kita...nama kamu juga tercemar juga jelek juga, ada apa ini, orang jadi bertanya, ada kasus. Kalau kamu mau hidup sederhana ya udah. Apa yang bisa bantu, kita saling bantu aja, gak perlu ada itu-itu lagi.
G : Jadi kak Indra merasa gak salah?
IB: Dibatalin aja apa yang mau kamu lakukan ini, niatan ini, udah deh.
G : Oke, maksud aku, berarti kak Indra merasa nggak salah dengan semua ini.
IB: Oke, tapi kan apa namanya, namaku jadi jelek loh.
G : Kak Indra takut kalau istri jadi tahu.
IB: Ya iyalah masak nggak takut.
G : Selama ini istri nggak tahu kalau kak Indra suka sama cowok gitu?
IB: Ya nggak tahulah.. ya endak lah.
G : Jadi yang ngasih tahu laporan ...siapa yang ngasih tahu?
IB: Ada orang ...nggak baik jadinya, kalau ingin dikenal bukan ini caranya.
G : Aku nggak mau cari sensasi.
IB: Ya bagus aku juga nggak mau cari sensasi dengan cara begini. Apa yang kamu mau, ayok, apa yang bisa saya bantu kita saling bantu. Aku memang udah niatan mau bantu, kenapa aku diginiin gitu. Aku lagi ngumpulin duit, ada kerjaan, soalnya ini sedang ada apa tempat, butuh orang. Aku butuh kamu untuk kerjaan aku. Tapi lohhh, kok kamu begini gitu.
G : Aku kira kak..(istri IB) tahu kalau kak Indra suka ama cowok kayak gitu.
IB: Astagfirrullah ya enggaklah.
G : Kalau misalnya tahu gimana?
IB: Ya bahayalah, kehidupan aku ancur, kita bisa cerailah, selesailah hidup aku. Kamu mau ancurin hidup orang di atas kesenangan kamu gitu. Ngeliat orang lain ancur kok kamu tega.
G : Kok kak Indra bilang aku bakalan senang?
IB: Ya nggak tahu deh apa yang mau kau perbuat buat aku.
G : aku nggak cari sensasi.
IB: Trus apa dong?
G : Kalau...
IB: Hoo
G : Kak aku mau Salat Istaqarah dulu. Kak Indra udah salat belum.
IB: Ini mau salat.
G : Aku mau salat dulu.
IB: Hoo terus, maksudnya stop itu semua jangan dilanjutin lagi hal-hal seperti ini, pliss banget.
G : Kak Indra sayang sama istri kak Indra?
IB: Iya dong.
G : Terus kenapa kak Indra khianati dia?
IB: Ya udah sekarang, maaf aku nggak mau jahatin dia lagi.
G : Kak Indra minta maaf ke siapa?
IB: Ke istri aku lah.
G : Udah?
IB: Ke kamu juga.
G : Kapan, kak Indra kapan mau minta maaf ke istri kak Indra juga? Apa kak Indra mau ngomong semuanya, nanti...
IB: Ya nggak mungkin dong...selama inikan kita nggak pernah seperti ini, kita nggak bisa ini bukan mau kita.
G : Trus mau siapa?
IB: Ya nggak tahu tiba-tiba ada perasaan seperti ini.
G : Di Indonesia ada 200 juta orang dan cowoknya banyak banget, kenapa yang dipilih aku.
IB: Enggak, mungkin ini petunjuk Allah, dengan seperti ini kamu yang kasih petunjuk seperti ini ya lebih baik lagi, mengingatkankan, seperti itu.
G : Oke.
IB: Aku berterima kasih banget, tadinya aku awal-awal, pengin liat kamu, baikkan. Karena kamu baik aku mau bantu. Ada niatan baik dari kamu, aku jadi-jadi malah berniat mau bantu...udah-udah lupain permintaan-permintaan apa sih aneh-aneh itu nggak ada gitu.
G : Dan kak Indra tahu, aku bukan homo, aku bukan gay, apa kak Indra bisa hargain itu, aku bener-bener cowok normal.
IB: Iya ngerti-ngerti.
G : Dari kemarin aku pengin pulang pengin nikah.
IB: OOO gitu, aku tu gini, bukannya apa nahan-nahan kamu bukan karena pengin sama kamu. Beneran demi Allah ya, niatku beneran karena pengin bantu. Ada tempat buat kamu, yuk survive yuk...kamu bisa besar di jakarta. Aku punya niatan kayak gitu.
G : Oke.
IB: Kalau kamu mau nikah ya monggo, nanti kamu mau pulang biaya tiketnya aku yang bayarin segala macem, ada apa-apa tinggal ngomong ke aku.
G : Kayaknya mau salat Istigarah sekarang.
IB: Saya mau Salat Istigarah, Salat Tobat juga, semoga kamu bisa bantu aku juga, Allah bantu aku juga. Ini tidak berlanjut dan stop sampai di sini.
G : Istrinya kak Indra di mana?
IB: Ya di rumahlah.
G : Gak pernah ikut ya di ANTV.
IB: Enggak..
G : Kok belum pulang selarut ini.
IB: Itu..kan lagi siaran live.
G : Ya aku belum sempat nonton... Sekarang lagi break atau balik.
IB: Ini mau balik tapi salat dulu.
G : Aku juga mau salat.
IB: Tapi aku mau kamu janji dong untuk stop ini.
G : Berarti kak Indra gak merasa bersalah.
IB: Aku merasa bersalah atas apa yang aku lakuin ke kamu. Kamu ngerasain sekali kan, ya udah, aku minta maaf sebesar-besarnya.
.....
Setelah percakapan ini , suara yang mirip IB kemudian berkata-kata dalam Bahasa Inggris memuji Gigih yang ia sebut sebagai anak baik, sudah pandai Bahasa Inggris.
Ia menekankan agar kasus ini berhenti sampai di sini.(*)