Baim dan Artika Sari Devi Bicara Soal Kantong Plastik Berbayar
Artika Sari Devi dan Ibrahim Imran alias Baim juga ikut setuju atas apa yang dilakukan pemerintah tersebut.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beberapa waktu lalu mencanangkan kebijakan kantong plastik berbayar di sejumlah retail seperti minimarket dan supermarket.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik yang sulit terurai.
Pasangan selebriti, Artika Sari Devi dan Ibrahim Imran alias Baim juga ikut setuju atas apa yang dilakukan pemerintah tersebut.
Mereka juga menilai keputusan kantong plastik berbayar dapat efektif mengurangi sampah plastik.
"Kalau perlu semua gerai-gerai swalayan tidak gunakan lagi plastik. Kalau emang mau, bawa sendiri atau plastik yang bayar. Itu salah satu yang efektif," ujar Baim kepada Tribunnews.com, ketika ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Apalagi, plastik itu segala sesuatu yang sulit untuk terurai. Jadi kalau menurut saya pemerintah nggak hanya influsif, yang hanya sebentar-sebentar aja, tapi terus dilakukan. Karena di negara lain kalau kita lihat sudah cukup sukses. Misalnya Hongkong," lanjutnya.
Sementara itu, menurut Artika penggunaan sampah plastik memang banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
"Kalau buat saya sih memang penggunaan plastik itu ada di rumah tangga ya yang paling sering. Kaya belaja sayur atau ke supermarket itu sering banget pakai kantong plastik," kata Artika.
"Dari kita dan dibiasakan ke dalam keluarga, saya rasa itu bisa diterapkan. Apalagi keluarga itu role model yamg paling gampang untuk menerapkan itu dan jadi kebiasaan nantinya. Jadi dari ibu sih terutama yang mencontohkan," sambungnya.
Baim menyarankan, melakukan perubahan bukan hanya dari bagusnya suatu kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
Namun, masyarakat juga harus berusaha untuk mengubah kebiasaannya untuk menjaga lingkungan mulai dari hal kecil, seperti buang sampah pada tempatnya.
"Pertama memang dimulai dari diri kita masing-masing ya, jadi kayanya akan percuma juga pemerintah mau lakukan apapun kalau mental dari kita sendiri nggak mau untuk lakukan perubahan. Jadi dari diri kita nggak buang sampah sembarang aja sudah bisa menyelamatkan lingkungan," imbuh personil grup The Dance Company tersebut.
Sebanyak 22 pemerintah kota berkomitmen menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar, guna mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik. 22 kota tersebut, yaitu Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, Papua, Jayapura, Pekanbaru, Banda Aceh, Kendari, dan Yogyakarta.
Kebijakan tersebut akan diuji coba pada 21 Februari 2016 bersamaan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional sampai pada Juni mendatang, tepat saat dikeluarkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang kantong plastik berbayar.