Ungkapan Perasaan Joey Alexander Tampil di Antara Para 'Raksasa'
Di antara para musisi besar yang hadir di ajang bergengsi Grammy Awards 2016, Joey menjadi nominee termuda di kategori jazz.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Pianis cilik asal Indonesia, Joey Alexander, berada di antara para 'raksasa'. Wow!
Ungkapan itu tampaknya cocok disematkan untuk bocah kelahiran Denpasar, Bali, 25 Juni 12 tahun silam ini.
Betapa tidak, di antara para musisi besar yang hadir di ajang bergengsi Grammy Awards 2016, Joey menjadi nominee termuda di kategori jazz.
Tak cuma itu, penampilan Joey di balik grand piano di panggung Grammy, Senin (15/2/2016) waktu setempat, pun terbilang cukup memukau.
Hasilnya, bocah berkacamata itu memantik standing ovation alias tepuk tangan sambil berdiri dari para musisi yang hadir di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat, itu.
Meski tidak berhasil menyabet penghargaan, penampilan Joey yang menjadi sorotan mata dunia itu menjadi suatu kebanggaan sendiri bagi Indonesia.
Joey pun mengungkapkan rasa syukurnya lewat laman jejaring sosial Facebook miliknya.
Monday was a new experience for me. Being the youngest nominee in the jazz categories is a great honor. Congratulations...
Posted by Joey Alexander on Wednesday, February 17, 2016
"Senin adalah pengalaman baru bagi saya. Menjadi nominee termuda di kategori Jazz merupakan suatu kehormatan besar bagi saya," tulis Joey di laman fanpage Facebook mililknya, Rabu (17/2/2016).
Joey juga mengucapkan selamat kepada para pemenang, "Kalian semua adalah favorit saya (termasuk Uptown Funk)."
Namun, di malam itu, kebanggaan terbesar dirasakan oleh Joey adalah ketika tampil membawakan 'Freedom Jazz Dance' dari Eddie Harris di atas gemerlap panggung Grammy.
"Hal yang paling membanggakan di malam itu ketika saat tampil bersama Eric Harland pada drum dan Dave Robaire pada bass, mewakili komunitas jazz di panggung Grammy," tulis Joey.
Joey juga curhat merasa senang karena bertemu dengan banyak artis dan penggemar dari berbagai gender musik selain jazz.