'Ngamuk' di Hari Pertama Menjabat, Ada Apa dengan Pasha?
Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang beken disapa Pasha, menjadi sorotan publik.
Editor: Rendy Sadikin
!['Ngamuk' di Hari Pertama Menjabat, Ada Apa dengan Pasha?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasha-ungu-memberikan-keterangan-pers_20151210_210045.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Belum sehari menjabat, Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang beken disapa Pasha, sudah menjadi sorotan publik.
Betapa tidak, ulah vokalis Band Ungu ini yang mengejutkan publik adalah ketika marah-marah saat memimpin upacara di Balai Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis silam.
Ada apa dengan Pasha ya?
Peristiwa itu berawal saat suami Adelia itu dipersilakan membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.
Pasha yang mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana hitam dan kopiah hitam itu memulai sambutannya dengan mengingatkan pegawai pemerintah.
Dia menyatakan masih melihat peserta apel kesadaran 'yang belum sadar' karena banyak pegawai di depan, samping, dan belakangnya tertawa saat dia memasuki mimbar upacara.
"Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak," kata Pasha di hadapan 1.500 pegawai pemerintah dari tingkat kota sampai kelurahan.
"Saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next (selanjutnya), saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu. Jelas? Jelas? Jelas?" ujarnya dengan nada sangat tinggi karena emosi.
Ia minta agar semua pegawai bisa menghargai orang dan bisa menghargai jabatan.
"Attitude harus ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini attitude pegawai," ujarnya.
Sikap Pasha disambut dingin oleh para PNS.
"Beliau seharusnya menyadari bahwa status beliau sebagai figur publik masih terus melekat, dan ini adalah kesempatan pertama beliau berhadapan dengan pegawai di Pemkot. Nah, banyak sekali pegawai di sini yang baru pertama kali melihat wajahnya secara langsung sehingga spontan menyambut dengan tawa karena gembira saat beliau pertama kali naik podium," kata seorang pegawai senior.
Menolak wawancara
Di hari yang sama, Pasha juga 'berulah'. Dia menolah diwawancarai oleh dua wartawan, bahkan sikapnya cenderung melecehkan.