Hesty Klepek-Klepek Harus Selesaikan Urusan Administratif Sebelum Tinggalkan Nagaswara
Pendiri dan CEO perusahaan rekaman Nagaswara Music mengaku kecolongan saat artis binaannya, pedangdut Hesty Aryaduta (21) terjaring razia
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pendiri dan CEO perusahaan rekaman Nagaswara Music & Publishing, Rahayu Kartawiguna, mengaku kecolongan saat mengetahui salah satu artis binaannya, pedangdut Hesty Aryaduta (21) terjaring razia human trafficking yang digelar Polda Lampung, Jumat (19/2/2016).
Pasalnya, Rahayu mengklaim bahwa selama ini pihaknya selalu memberikan pembinaan baik vokal maupun perilaku.
"Di tempat kami setiap hari Jumat ada pelatihan pembinaan diri baik vokal maupun attitude," ujar Rahayu saat dihubungi wartawan, Selasa (23/2/2016).
Namun, Rahayu menyadari bahwa artis dan band yang tergabung dalam perusahaan Nagaswara berasal dari latar belakang yang berbeda.
Untuk itu, kata dia, pembinaan perlu dilakukan.
"Artis yang masuk ke label Nagaswara beraneka ragam sifat dan karakternya. Tentunya lewat pembinaan tersebut kami memaksimalkan mereka," kata Rahayu.
Menurut Rahayu, setiap artis yang sudah mencemarkan nama baik perusahaan rekaman yang dipimpinnya tersebut memang harus dikeluarkan.
"Di peraturan kami, artis yang telah mencemarkan nama baik perusahaan kami dengan otomatis keluar sesuai dengan sistem yang berlaku," terangnya lagi.
Kini Hesty masih harus menyelesaikan beberapa hal administatif sebelum ia benar-benar meninggalkan perusahaan rekaman itu.
"Ada beberapa hal administratif yang harus Hesty selesaikan," ujarnya.
Sebelum Hesty, Sammy Simorangkir juga dikeluarkan dari band Kerispatih dan perusahaan rekaman yang sama karena kasus penyalahgunaan narkoba pada 2010.
Dian Reinis Kumampung/Kompas.com