Kisah Puteri Indonesia Lingkungan 2016 Melawan Rasa Minder dan Hal tak Menyenangkan
unjuk bakatnya tak berlangsung lancar lantaran adanya kesalahan teknis di piano yang digunakannya.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Berdasarkan penuturan Felice, menjelang Malam Grand Final, ia terus meyakinkan diri untuk dapat melawan rasa terpuruk dan tak percaya diri.
Tak ada yang dapat ia lakukan, tutur gadis berkulit putih itu, selain selalu bersyukur dan memberikan yang terbaik.
Hambatan dan rintangan seperti tak pernah habis dilalui Felice.
Setelah diumumkan sebagai tiga besar dalam ajang tahunan bergengsi tersebut, Felice kembali mengalami hal yang tak menyenangkan.
Ucapan Felice tampak tersendat ketika menjawab pertanyaan yang diajukan dalam sesi tanya jawab tiga besar.
Bahkan, beberapa kali ia membuat jeda yang cukup lama dalam rentang waktu 60 detik yang diberikan.
"Aku gugup sekali saat itu. Pandanganku ke mana-mana sehingga hilang konsentrasi. Aku juga selalu susah sekali merangkai kata-kata. Itu hal yang aku selalu harus pelajari lagi," ungkapnya.
Alhasil, kejadian itu pun, diakuinya, membuat Felice yakin dirinya akan berada di urutan ketiga, menjadi peraih Runner Up 2.
Ia pun telah pasrah dan berjanji pada diri sendiri untuk menerima kenyataan tersebut.
Maka, tak heran jika raut wajah Felice tampak bingung ketika diumumkan bahwa yang meraih Runner Up 2 bukanlah dirinya, melainkan Intan Aletrino.
Hingga kini pun dirinya mengaku masih tak paham mengapa yang terpilih menjadi Runner Up 1 adalah dirinya.
Setelah dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2016, Felice pun berjanji pada diri sendiri untuk lebih percaya diri dalam setiap kesempatan.
Ia juga bertekad untuk belajar keras demi lancar berbicara di hadapan publik.