Citra Scholastika Salut Pada Sopir Taksi yang Menolak Ikut Demo
Citra justru sangat menyayangkan sejumlah oknum sopir taksi yang membawa senjata tajam untuk melukai orang lain.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Citra Scholastika mengaku salut dengan sopir taksi yang menolak untuk tidak ikut berdemo.
Hal tersebut ia ketahui pada saat melihat video yang beredar di media sosial.
Citra justru sangat menyayangkan sejumlah oknum sopir taksi yang membawa senjata tajam untuk melukai orang lain.
"Sekarang sudah nggak ada kemanusiaan. Bunuh orang sekarang bukan hal yang menakutkan. Hal-hal itu mereka bisa share di media sosial," ujar Citra ketika ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (22/3/2016).
"Tadi juga ada video sopir taksi yang tabrak-tabrakin orang yang demo. Dia nggak mau ikut demo. Bangga itu, dari pada yang bawa parang," sambungnya seraya tersenyum.
Penyanyi jebolan 'Indonesia Idol' itu menilai, unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu dinilai sudah tidak manusiawi.
Ia sempat kaget saat melihat tayangan televisi yang memperlihatkan tayangan tersebut.
"Bangun-bangun aku lihat banyak aksi yang tidak manusiawi. Bukan salah taksinya sih. Tapi mereka yang tidak berinovasi dan tidak lakukan perubahan. Mereka tidak salah, keadaan yang salah adalah ketika tidak lakukan inovasi," imbuhnya.
Seperti diketahui, beredar video para sopir yang berunjuk rasa, terlihat menghentikan beberapa taksi berwarna biru yang melintas di kawasan dalam tol di Jalan Gatot Subroto.
Perlawanan dilakukan oleh sopir taksi yang terakhir. Dia memajukan mobilnya dengan cukup cepat, tidak peduli beberapa sopir taksi yang menghentikannya.
Kemudian, taksinya berhenti. Tiba-tiba, sang sopir memundurkan taksinya hingga membuat para sopir taksi yang berniat menghentikannya, lari menghindar.
Setelah itu, dia memajukan lagi taksinya hingga memepet para sopir ke pagar pembatas tol. Terlihat, sejumlah sopir taksi naik ke pagar pembatas tol untuk menghindar agar tidak tertabrak.
Sekali lagi, dia memundurkan taksinya, dan kembali melaju. Ia terlihat tidak peduli dengan seorang sopir taksi yang berada di depannya. Kemudian, dia melaju kencang.