Alasan Agus Pilih Atiqah Hasiholan dan Sisihkan Prisia Nasution dan Dian Sastro di 'Wonderful Life'
Ada Prisia Nasution dan Dian Sastro, namun hanya Atiqah Hasiholan yang karakternya mendekati sosok ibu dalam Wonderful Life
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara film Wonderful Life, Agus Makkie menjelaskan alasannya mengapa memilih Atiqah Hasiholan dan Sinyo untuk memerankan tokoh sentral dalam film tersebut.
Atiqah akan memerankan sosok Amelia Prabowo, sedangkan Sinyo berperan sebagai anak penderita Disleksia, Akil.
"Saya pilih Sinyo bukan karena dia itu pernah ikut film apa atau apa, saya tidak pernah lihat dia ikut-ikut casting, tapi anak itu punya potensi," ujar Agus saat ditemui usai konferensi pers film Wonderful Life di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016).
Terlihat antusias dan penuh ekspresi, Agus juga menyatakan dirinya kagum dan teguh pada potensi Sinyo karena akting dan improvisasinya.
"Bayangkan, Anak segitu udah bisa meranin Disleksia itu udah bagus banget, makanya saya tetap milih dia buat jadi Akil di film ini, Sinyo bukan kayak anak pada umumnya yang diarahkan hanya bisa mengikuti saja, dia itu bisa improvisasi, nggak melulu harus sesuai kata-kata dalam script, dia out of the box," paparnya.
Agus pun membantah terpilihnya Atiqah Hasiholan untuk memerankan tokoh ibu dalam film tersebut karena Rio Dewanto.
"Dipilihnya Atiqah untuk memerankan sosok Amelia Prabowo bukan karena dia satu paket dengan Rio Dewanto (produser film Wonderful Life), tapi kita udah lakukan casting sebelumnya,". Jelasnya
Pria berkacamata tersebut mengaku telah melakukan casting serupa terhadap dua kandidat lainnya, yakni Prisia Nasution dan Dian Sastro, namun hanya Atiqah Hasiholan yang karakternya mendekati sosok ibu dalam Wonderful Life.
"Nggak cuma Atiqah, tapi ada juga Prisia Nasution dan Dian Sastro, tapi kita pikir yang paling kuat karakternya mendekati tokoh dalam film ini ya Atiqah, dia pun setuju setelah membaca scriptnya dia tertarik, dan kebetulan memang Atiqah bisa menghidupkan hubungan antara ibu dan anak ini," katanya.
Film Wonderful Life diangkat dari kisah nyata yang tertuang dalam buku berjudul sama terbitan 2013 karya Amalia Prabowo.
Ide pembuatan film tersebut tercetus ketika Creative & Co melihat semakin jarangnya tayangan film bertema parenting (keluarga) yang hadir di bioskop Indonesia.
Hal tersebut membuat Creative & Co mencoba peruntungan lain untuk mengangkat tema tersebut dalam garapan film terbarunya, Wonderful Life.
Bergenre film keluarga, Wonderful Life mencoba untuk memberikan suguhan akan nilai-nilai universal keluarga yang kuat, serta diharapkan bisa mengobati kerinduan masyarakat akan kisah parenting.
Kisah dalam film ini menggambarkan sebuah perjalanan seorang ibu dan anak ketika menghadapi tantangan kehidupan, yang akhirnya membawa spirit, sharing, caring, togetherness, dan empowering.
Tidak hanya menjadi sebuah film yang diadaptasi dari buku, film tersebut juga kemudian berkembang menjadi sebuah movement atau gerakan yang mengusung tema yang sama.
Gerakan yang disebut #BeWonderful ini kemudian dicetuskan pada malam konferensi pers yang dihadiri oleh produser, sutradara, cast film, pengusaha kosmetik Martha Tilaar dan Wulan Tilaar, serta Akil dan Amalia Prabowo yang menjadi inspirasi dalam film tersebut.
Adanya gerakan tersebut diharapkan menjadi sebuah gerakan yang tidak hanya berhenti pada film parenting ini, namun memiliki kelanjutan untuk bisa menginspirasi para ibu di Indonesia, bahkan dunia.