Dua Butir Proyektil Jadi Barang Bukti Dugaan Penembakan Artis Ferry Irawan
Dua petugas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Kecamatan Pancoran kaget saat artis Ferry Irawan melepaskan tembakan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua petugas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Kecamatan Pancoran, Alit Warsono dan Adit kaget ketika mendengar dua kali suara tembakan dari sebuah pistol yang diletuskan seorang pria, Selasa (14/6).
Pria itu mengaku bernama Ferry Irawan, yang disebut-sebut sebagai artis.
Peristiwa yang terjadi di dalam rumah Anggia Novita di Jalan Sarinah nomor 25, Pangadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, itu membuat dua petugas lapangan tersebut mengalami shock.
Sampai kemarin, kedua petugas itu masih trauma.
Menurut Kepala Seksi Penertiban Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Selatan, Bonar Ambarita, dua staf Kecamatan Pancoran itu tidak mengalami luka-luka tetapi shock berat.
Kedua petugas itu akhirnya melaporkan aksi koboi Ferry Irawan tersebut ke Polsek Pancoran dengan Nomor LP: 101/K/VI/2016/Sek Pancoran, Res Jaksel.
Kapolsek Pancoran, Kompol Aswin, saat dihubungi Rabu (15/6) membenarkan bahwa pihaknya tengah memproses laporan kedua petugas kecamatan tersebut.
"Saya tidak tahu itu artis atau bukan. Memang benar namanya Ferry. Peristiwa penembakan ke udara memang ada," kata Aswin saat dihubungi di Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (15/6).
Dia mengatakan, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa.
Menurutnya, kasus itu masuk dalam kekerasan dengan cara menakut-nakuti dua staf P2B Kecamatan Pancoran. Aswin juga akan memeriksa soal kepemilikan senjata.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Warta Kota, dua petugas P2B awalnya datang ke sebuah rumah yang tengah direnovasi.
Kedua petugas itu menemui pemilik rumah untuk melakukan pemeriksaan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Kedua petugas itu menduga ada penyalahgunaan izin IMB pada bangunan dua lantai tersebut.
Saat sedang berdialog dan dilakukan pemeriksaan tiba-tiba seorang pria dengan tato di tangan keluar dan mengaku-aku sebagai artis lawas bernama Ferry Irawan.