Freddy Budiman Dieksekusi Mati, Anggita Sari Sedih Gak Ya?
Anggita tak mau berkomentar banyak terhadap eksekusi mati yang dijalani sang kekasih Freddy Budiman.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Galuh Palupi Swastyastu
TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan eksekusi terpidana mati di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, telah dilaksanakan Jumat (29/7/2016) dini hari sekitar pukul 00.50 WIB.
Freddy Budiman termasuk terpidana mati tersebut.
Bahkan Freddy menjadi terpidana pertama yang dieksekusi.
Apa kata Anggita Sari mantan kekasih dari Freddy Budiman?
Anggita tak mau berkomentar banyak terhadap eksekusi tersebut.
Ia terlihat aktif di Instagram, tapi tak sekalipun menyebut soal eksekusi mati Freddy Budiman.
Postingan terakhirnya ia unggah sekitar 15 jam lalu.
Dalam postingan itu, Anggita justru memamerkan sebuah foto seksi dirinya dalam setelah baju warna hitam putih.
Ia juga menuliskan sebuah kalimat bijak dalam Bahasa Inggris.
"Hidup saya selalu dalam perbaikan. Selalu ada hal yang bisa ditingkatkan," tulisnya di instagram @anggitasariofficial91.
Netizen pun tak banyak berkomentar dalam postingan itu.
Netizen yang berkomentar rata-rata hanya mengomentari kecantikan Anggita Sari.
"Cantik," tulis @okta.benny.
Hanya ada satu netizen yang berkomentar dan menyinggung soal eksekusi mati mantan kekasihnya.
"Ka anggi sedih gak? Katanya bang f budiman di eksekusi hari ini.." tulis @ditaayu0.
Kisah Cinta Menghebohkan
Kisah cinta antara Anggita Sari dan Freddy Budiman memang sempat menghebohkan publik.
Model majalah lelaki dewasa itu tampak begitu setia mendampingi Freddy Budiman pada tahun 2013 silam.
Anggita juga maju ketika Vanny Rossyane, mantan kekasih Freddy, mengungkap skandal cinta Freddy di Lapas Narkotika Cipinang.
Namun sebelum sampai ke pelaminan, kisah cinta Anggita dan Freddy harus berakhir di tengah jalan.
Saat Vanny mencecar namanya sebagai orang di balik penangkapan dara 23 tahun itu, Anggita pun memutuskan jalinan asmaranya.
Padahal Anggita pernah mengungkapkan rencananya untuk membina rumah tangga bersama Freddy.
Meski Freddy divonis mati, Anggita tetap bersedia dinikahi pemilik 1 juta lebih pil ekstasi itu.
Namun Anggita mengaku jika dirinya masih berhubungan baik dengan Freddy, meski keduanya telah memutuskan tali percintaan.
Kini Freddy telah pergi selamanya karena harus menjalani eksekusi mati.
Anggita Sari pun tampaknya tak mau banyak menanggapi tentang eksekusi mati tersebut.
Perjalanan Freddy Budiman Hingga Akhir Hayatnya
Gembong narkoba, Freddy Budiman meregang nyawa lewat peluru penembak dalam pelaksanaan eksekusi mati jilid III di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (29/7/2016) dini hari.
Freddy merupakan terpidana mati pertama yang dieksekusi selain tiga terpidana mati lainnya setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) ditolak oleh Mahkamah Agung.
Tingkah polah Freddy Budiman menjadi pusat perhatian saat Vanny Rossyane, seorang model majalah pria dewasa, blak-blakan menceritakan Freddy mendapatkan ruangan mewah di LP Cipinang yang berujung pada pencopotan Kalapas Cipinang, Thurman Hutapea.
Pria kelahiran Surabaya, 19 Juli 1976 ini adalah salah satu bandar narkoba besar di Indonesia dengan jaringan kelas internasional.
Dia divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena mengimpor 1.412.476 butir ekstasi dari China pada Mei 2012.
Sebelumnya, Freddy juga sempat ditangkap tahun 2009, karena memiliki 500 gram sabu-sabu.
Saat itu, dia divonis 3 tahun dan 4 bulan.
Saat itu, dia kedapatan memiliki ratusan gram sabu dan bahan pembuat ekstasi.
Dia pun menjadi terpidana 18 tahun karena kasus narkoba di Sumatera dan menjalani masa tahanannya di Lapas Cipinang.
Modus yang dilakukan Freddy dalam mengelabui aparat adalah dengan memasukan narkoba ke dalam akuarium di truk kontrainer.
Setelah kasus di LP Cipinang terkuak, Freddy dipindahkan ke LP Gunung Sindur, Bogor hingga akhirnya ke LP Nusakambangan, Cilacap, Jateng.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum), Noor Rochmad di Cilacap, menyatakan salah satu narapidana yang dieksekusi adalah Freddy Budiman.
Jenazah Freddy Budiman akan dibawa ke kampung halamannya di Surabaya.
Pengacara terpidana mati Freddy Budiman, Untung Sunaryo mengatakan kliennya menyampaikan permintaan untuk dimakamkan di Surabaya.
"Freddy mengucapkan permintaan maaf diantaranya kepada Kepala Kejaksaan Agung Pak Prasetyo, Kapolri Pak Tito dan Kepala BNN Pak Budi Waseso," kata Untung di dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Rabu.
Dia telah bertemu kliennya tersebut dan kondisinya dalam keadaan sehat dan menyatakan tobat.
"Saya menemani keluarga Freddy yang menjenguk mamanya, kakaknya dan anaknya Freddy, dia sudah betul-betul siap dan menyerahkan bulat-bulat kepada Allah SWT," kata Untung.