Uniknya Lagu Bengawan Solo Berasal dari Paduan Bunyi dari Kasur, Wajan, Kompor, Sepeda
eorang pemulung yang membawa ember dan karung beras tiba-tiba naik ke panggung di acara Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) di Stadion Manahan, Solo,
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SOLO -- Seorang pemulung yang membawa ember dan karung beras tiba-tiba naik ke panggung di acara Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) di Stadion Manahan, Solo, Jumat (12/8/2016).
Tidak hanya pemulung, seorang tukang sapu, penjual nasi goreng, tukang jamu, hingga pria yang membawa kasur beserta tebahnya ikut naik ke panggung.
Melihat hal tersebut, para penonton yang ada di depan panggung bukannya bingung malah tertawa terpingkal-pingkal.
Sejumlah orang yang naik panggung tersebut merupakan grup musik Kolang-Kaling dari SMP Negeri 4 Solo yang menjadi peserta Lomba Musik Kreatif yang merupakan rangkaian program Hakteknas yang digelar mulai Rabu hingga Sabtu (10-13/8/2016).
"Kami tidak hanya membawakan satu atau dua musik tetapi juga mengkisahkannya. Jadi kami bawa kasur, sepeda bekas, kompor hingga wajan untuk dijadikan alat serta alat peraga untuk mengkisahkan lagu kami," ujar anggota Kolang-Kaling, Nanda Ruben (14), sembari mengatakan dia membawakan lagu Bengawan Solo dan Lingsir Wengi.
Hal berbeda dilakukan grup musik asal Karanganyar, Harmoni Sesaat, yang menjadikan sejumlah barang bekas untuk dijadikan alat musik.
"Ini gitar, saya buat dari galon dipotong terus direkatkan dengan kayu. Ada juga sasando dan bas dari peralon, serta suling yang dibuat dari pipa dan kenalpot," ujar anggota Harmoni Sesaat, Ari Kurniawan (20).
Ari menambahkan untuk mengikuti Lomba Musik Kreatif ini, dia bersama dua orang temannya melakukan persiapan selama satu minggu untuk membuat alat musiknya serta menyamakan nada demi melantunkan lagu Bengawan Solo serta Caping Gunung.
Di sisi lain, Ketua Panitia Lomba Musik Kreatif, Budi Prajitno mengatakan Lomba Musik Kreatif ini diikuti oleh sejumlah grup musik dari Solo dan sekitarnya.
"Sebenarnya ada 12 yang ingin ikut tetapi yang akhirnya ikut hanya enam. Setiap tim membawakan dua lagu yakni Bengawan Solo untuk lagu wajib dan satu lagu lagi bebas," ujarnya yang juga menjelaskan penilaian berdasar kreatifitasnya, permainan alat musik hingga penampilan yang dapat menginspirasi penonton. (*)