TRIBUNNEWS.COM - Pintar di sekolah, dan cemerlang dalam karier di dunia hiburan. Dua dunia yang sepertinya sulit untuk dipersatukan.

Tapi tak demikian halnya bagi Agatha Chelsea. Mojang Bandung ini ini bertekad sukses di dunia bidang yang dicintainya tersebut.

Bagaimana caranya?

Ditemui di Jagorawi Golf and Country Club, Cibinong, Jawa Barat, Kamis (18/8/2016), Agatha Chelsea membocorkan kiatnya menggapai dua hal tersebut.

Saat itu syuting videoklip original sound track (OST) film Me vs Mami tengah berlangsung.

Terlihat, seorang remaja belia nan cantik tampak duduk menanti giliran pengambilan gambar sambil membaca buku bertuliskan Earth di bagian sampul depan.

Di depan kamera, ketika gilirannya tiba, gadis itu memasang ekspresi kesal dan berakting senatural mungkin.

Seusai pengambilan gambar, ia kembali beringsut ke sudut ruangan untuk membaca buku tadi, meski sesekali tak lupa "menyapa" ponsel rose gold-nya.

Gadis itu ialah penyanyi dan aktris muda Agatha Chelsea Terriyanto. Pemeran utama sekaligus pelantun lagu Me vs Mami yang penggarapan videoklipnya tengah berlangsung.

Berbeda dengan teman-temannya yang mengisi waktu jeda syuting dengan bermain, Chelsea mengaku kerap belajar maupun mengerjakan tugas di sela kegiatan pengambilan gambar.

Pasalnya, mojang Bandung kelahiran 18 Desember 2001 ini sadar, sebagai pelajar, kewajibannya ialah belajar dengan sungguh-sungguh.

"Capek, sih, sebenarnya. Pengin juga di lokasi syuting itu aku tidur, enak-enak, atau main seperti teman-teman lain. Cuma, emang udah kewajiban juga, sih. Namanya juga pelajar, ya, kewajibannya belajar," tutur Chelsea kepada Tribun.

Pengakuan jebolan ajang pencarian bakat Idola Cilik tersebut pun senada dengan penuturan sang ibunda, Theresia Trishanty.

Dikatakan Theresia, Chelsea sejak kecil memang terbiasa rajin belajar tanpa disuruh.

"Dia (Chelsea) rajin belajar. Tanpa saya suruh, dia udah belajar sendiri. Katanya gini, kalau nilainya jelek, dia sendiri yang malu. Jadi, dia sadar dan punya tanggung jawabnya sendiri," tutur Theresia.

Menurut sang ibunda, saat Chelsea masih kanak-kanak ia gemar membacakan kisah perjalanan hidup orang-orang sukses, termasuk artis yang kerap belajar di sela kesibukan syuting.

Ia menduga-duga, mungkin kisah-kisah inspiratif tersebut lambat laun tertanam dalam pikiran, dan alam bawah sadar sang anak hingga sekarang berperilaku seperti demikian.

Menyeimbangkan peran sebagai pelajar dan pelaku dunia entertainment memang bukan hal yang mudah untuk penyuka mata pelajaran musik, biologi, dan kimia itu.

Terlebih, dirinya mengenyam pendidikan dengan kurikulum ganda, kurikulum Indonesia dan Cambridge.

Chelsea juga kerap dihadapkan pada ujian ketika pada hari yang sama ia baru kembali ke rumah subuh setelah syuting.

Meski berat dan sempat keteteran, Chelsea tak lantas patah semangat dan tetap menjalaninya dengan nikmat.

Kegigihan Chelsea untuk terus fokus pada pendidikan dan juga karier di dunia entertainment lantas berbuah manis. Kerja kerasnya selalu menghasilkan nilai yang memuaskan.

Siswi kelas 3 SMP itu mengaku masih kerap menuai angka 90 pada lembar jawab ujiannya. Sang ibunda pun, ketika ditemui secara terpisah, menuturkan bahwa nilai ujian Chelsea masih tergolong amat memuaskan.

Menanggapi hal itu, pihak sekolah, yakni SMPK 1 BPK Penabur Bandung, tak mempersulit jika Chelsea hendak mengajukan izin tak masuk sekolah untuk kepentingan syuting.

Pasalnya, selain selalu menunjukkan keseriusannya dalam belajar, terutama mengejar ketinggalan pelajaran, Chelsea juga selalu berlaku layaknya siswi yang taat pada aturan sekolah.

Namun, untuk menyiasati agar Chelsea tak terlalu sering meninggalkan kelas untuk syuting, ibundanya kerap menolak pekerjaan yang jatuh pada hari kerja. Sebisa mungkin, Theresia mengalihkannya pada akhir pekan.

Sementara itu, mengingat dirinya tengah duduk di kelas 3 SMP, Chelsea berkata akan mengurangi porsi di dunia entertainment pada semester kedua nanti. Barulah, jika memungkinkan, di jenjang SMU, Chelsea akan kembali aktif di dunia entertainment. (regina kunthi rosary)