Susi Similikiti Pergi Tanpa Pesan untuk Tukul
Kepergian Susiana, istri Tukul Arwana (52), begitu tiba-tiba.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Kepergian Susiana, istri Tukul Arwana (52), begitu tiba-tiba. Perempuan yang kerap disapa Tukul dengan sebutan Susi Similikiti itu meninggal dunia pada Selasa (23/8/2016) kemarin.
Tak banyak kata yang dilontarkan Tukul Arwana, ketika sejumlah awak media berusaha mewawancarai komedian tersebut, usai proses pemakaman jenazah istrinya, Susiana alias Susi Similikiti, di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2016).
Tukul mengaku tidak mendapat firasat apapun sebelum istri dipanggil Sang Pencipta.
"Istri saya habis shalat lalu bikin susu buat anak. Setelah maghrib baru enggak ada," kata artis komedi dan pembawa acara Tukul kepada wartawan sebelum meninggalkan TPU Jeruk Purut, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
"Saya juga enggak ada firasat sama sekali. Dia juga enggak tinggalin pesan apa-apa," kata Tukul yang langsung pergi menuju mobilnya.
"Maafkan istri saya jika ada kata dan perbuatan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja semasa hidupnya," ucapnya seraya menahan tangis.
"Sekarang saatnya kita yang masih hidup berbuatlah sebaik-baiknya. Karena kalau sudah seperti ini (meninggal) mau gimana? Dan ini akan terjadi sama kita semua," imbuh pemilik nama lengkap Tukul Riyanto tersebut.
Presenter 'Bukan Empat Mata' itu hanya bisa mengucapkan maaf dan terima kasih selama wawancara. Ia kemudian bergegas meningglkan pemakaman.
"Kita hidup saling berterima kasih. Kalau ada kekurangan sejak awal pemakaman sampai akhir, saya mohon maaf. Mohon maaf, terima kasih untuk semua yang memberi support kepada keluarga kami," tuturnya.
"Mohon maaf, terima kasih untuk semua yang memberi support kepada keluarga kami. Pokoknya kalau ada sesuatu yang kurang dari istri saya, nanti bisa hubungi ke kami atau ke Pak RT," tambah Tukul sambil meneteskan air mata.
Sekitar pukul 09.20 WIB, jenazah Susi tiba menggunakan ambulans, beserta rombongan dari keluarga serta kerabat terdekat.
Setibanya di pemakaman, jenazah sempet menunggu beberapa menit di dalam ambulans, lantaran liang lahat masih disiapkan.
Ketika jasad Susi mulai diletakkan di bibir liang lahat, Tukul memilih menjauh. Selama proses pemakaman berlangsung, Tukul justru memilih menepi di dekat sebuah tenda kecil.
Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Tukul selama proses pemakanan berlangsung. Sesekali ia tertunduk dan hanya membisu.