Mario Teguh: 'Kalau Kamu Benar Anakku, Datang Kepadaku, Bawa Bukti-bukti Itu'
Melalui televisi, Mario pun sempat meminta Ario Kiswinar untuk datang kepadanya, jangan berkoar-koar di media.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Publik dikejutkan dengan sosok Ario Kiswinar Teguh yang mengaku anak motivator terkenal Mario Teguh.
Dalam acara televisi, Ario pun blak-blakan dan menggelontorkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa dirinya merupakan putra Mario.
Berbagai anggapan dan pertanyaan bermunculan dari benak masyarakat: Apakah benar Mario Teguh tidak mengakui anaknya sendiri?
Menanggapi kabar ini, Mario Teguh akhirnya angkat bicara terkait pengakuan Ario sebagai anaknya yang dibuang.
Klarifikasi tersebut disampaikan Mario dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Studio KOMPAS TV, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (9/9/2016).
Melalui televisi, Mario pun sempat meminta Ario Kiswinar untuk datang kepadanya, jangan berkoar-koar di media.
"Ario, kalau kamu yakin kamu anakku, kamu datang bawa bukti surat-surat itu dan bilang 'papa aku anakmu'."
"Tapi, kamu tidak tidak datang kepada saya selama ini. Kamu itu bukan anak yang ditelantarkan, tapi bapak yang menelantarkan dirinya sendiri."
"Kamu sebutkan nama mr x yang jadi bahan pertengkaran saya dan ibumu, kamu katakan bahwa kamu bukan anak saya."
Mario mengundang Ario Kiswinar Teguh untuk melakukan tes DNA.
"Ayo kita tes DNA, kamu tahu dimana saya, mari kita tes DNA, apapun hasilnya, biarlah itu menjadi pembicaraan di antara kita," ujar Mario.
Mario pun mengklarifikasi soal pertemuan terakhir dirinya dengan Ario Kiswinar Teguh yang saat itu berusia 17 tahun.
Sebelumnya, Ario mengatakan bahwa dalam pertemuan itu, Mario bilang 'Nggak usah cari papa. Nggak usah ketemu papa dulu.'
Kepada presenter KOMPAS TV, Mario membantah telah mengatakan hal tersebut.
"Tidak, itu tidak benar, saya tidak pernah mengatakan hal tersebut kepada Kiswinar," ujar Mario.
Mario juga membantah telah menelantarkan dan tidak menyantuni Ario Kiswinar Teguh.
"Ario Kiswinar tidak disantuni? Itu tidak benar. Dari (Ario) kecil, saya kirim uang, mainan, komputer besar untuk sekolah," ujar Mario.
Tak hanya itu, Mario juga mengatakan dirinya justru menghindari mengirim 'hadiah' ke rumah, karena selalu dibuang.
"Ketika saya kirimkan sesuatu, pasti Ariani marah," ujar Mario.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.