Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Tak Cuma Kejahatan Seksual, KPAI Dapat Laporan Ada Korban yang OD dan Meninggal

"Akibat narkoba, Beberapa anak masuk dalam tahap kecanduan, bahkan beberapa ada yang sampai Overdosis (OD) dan meninggal," ungkapnya.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tak Cuma Kejahatan Seksual, KPAI Dapat Laporan Ada Korban yang OD dan Meninggal
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
(Ki-Ka) Pengacara CT Ronny Sapulette, Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh , Pengacara Korban Elza Syarif, Anggota KPAI Titik Haryati saat memberikan keterangan usai pengaduan korban dugaan kejahatan seksual di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016). Tim Pengacara Elza Syarief melaporkan dugaan kejahatan seksual yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti selama peride 2007 hingga 2015. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan pelapor yang diduga korban Gatot Brajamusti tidak hanya kejahatan seksual, melainkan pemaksaan penggunaan narkoba.

"Informasi yang kita peroleh, kejahatan tidak hanya kekerasan seksual, tetapi pemaksaan penyalahgunaan narkoba," ungkap Asrorun saat memberi keterangan di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).

Asrorun juga mengungkapkan berdasarkan laporan, beberapa korban penyalahgunaan narkoba memasuki tahap kecanduan.

"Akibat narkoba, Beberapa anak masuk dalam tahap kecanduan, bahkan beberapa ada yang sampai Overdosis (OD) dan meninggal," ungkapnya.

Untuk itu, Asrorun akan melakukan diskusi untuk penanganan korban akibat penyalagunaan narkoba.

"Tentunya dilakukan diskusi untuk penanganannya," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Pengacara Elza Syarief selaku kuasa hukum korban kejahatan seksual Aa Gatot mengatakan perlu adanya rehabilitasi bagi para korban agar para korban bisa menenangkan dirinya dari traumatik.

"Perlu adanya rehabilitasi bagi para korban dan tempat menenangkan diri," jelas Elza di kantor KPAI.

Sebagai informasi, Gatot Brajamusti memberikan aspat yang diduga narkoba jenis sabu-sabu kepada korban-korbannya.

Gatot berdalih bahwa aspat atau sabu-sabu tersebut adalah makanan jin yang harus diberikan kepada korbannya sebagai syarat mengikuti dirinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas