Angkat Pulau Muna dan Kota Kendari Melalui Film Mengejar Embun ke Eropa
Film ini menceritakan perjuangan sosok Puro yang digembarkan lahir dan dibesarkan di Pulau Muna hingga akhirnya jadi rektor
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November, salah satu film produksi Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara bersama Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) dan Puskat Picture merilis film Mengejar Embun ke Eropa.
Meskipun dihadirkan mendekati hari Pahlawan, namun film ini justru menonjol kan perjuangan seseorang dalam usahanya memperbaiki etos kerja para dosen dan memberantas manipulasi nilai yang terjadi kampus Universitas Delapan Penjuru Angin (UDPA) Kendari.
Adalah Prof Dr Ir Puro, M.S, mantan Kepala Jurusan Sosial Ekonomi yang dicopot jabatannya karena terus menerus melawan anarkisme di dalam kampus, konflik berbau SARA, kebersihan lingkungan, dan pihak eksternal kampus yang memaksa meminta proyek.
"Pada intinya, Prof. Dr. Ir. Puro, M.S, berusaha memperbaiki perfoma kampus sebagai center pendidikan karena selama ini kampus dikuasai oleh mentalitas preman," kata Haryo Sentanu Murti, sang sutradara, Rabu (5/10/2016).
Nah, film ini menceritakan sosok Puro yang digembarkan lahir dan dibesarkan di Pulau Muna, yang wilayah itu daerah krisis air sehingga mengawali kehidupannya dengan mandi embun sebelum pergi ke sekolah.
Puro adalah salah satu anak laki-laki Muna yang masa kecilnya hanya bisa mandi kalau ada air embun dan hal sama dialami Ani anak perempuan Muna.
Mereka berlarian di antara tanaman singkong untuk mendapatkan embun pagi karena mereka anak-anak para peladang yang hidupnya sederhana.
Saat dewasa, dalam suatu acara tarian adat perayaan syukuran mereka bertemu.
Cinta mereka akhirnya berpadu dalam sebuah pernikahan dan menghadirkan sebuah keluarga yang harmonis penuh kemesraan.
Nasib mengantarkan Puro menuju Eropa, mulai dari Roma, Vatikan, Padua, Napoly, Pompeii, dan Leiden.
Selain menemukan kekayaan budaya yang indah, Purobertemu Roberta, gadis Belanda yang cantik namun Puro tetap menjaga kesetiaan pada Ani, istrinya yang tinggal di Kendari.
Sepulang dari Eropa, Ir Puro, M.S bekerja di Universitas Delapan Penjuru Angin (UDPA) Kendari.
Namun, usaha memperbaiki etos kerja para dosen dan memberantas manipulasi nilai berujung pada pencopotan jabatan Kepala Jurusan Sosial Ekonomi.
"Walau begitu, loyalitas dan dedikasi Ir.Puro, M.S kepada UDPA dan atasan tidak pernah surut," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.