Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Seleb

Enam Film Indonesia Ikut Festival Film Internasional di Busan Korsel

- Film karya sineas Indonesia tampil dalam ajang festival film terbesar Asia, Busan International Film Festival (BIFF) ke-2.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Enam Film Indonesia Ikut Festival Film Internasional di Busan Korsel
istimewa
Dua dari dua film karya sineas Indonesia tampil dalam ajang festival film terbesar Asia, Busan International Film Festival (BIFF) ke-2. 

TRIBUNNEWS.COM, BUSAN - Film karya sineas Indonesia tampil dalam ajang festival film terbesar Asia, Busan International Film Festival (BIFF) ke-2.

Kompetisi ini berlangsung 8 sampai 14 Oktober 2016 di Busan, Korea Selatan.

Partisipasi sineas Indonesia di BIFF tersebut tak lepas berkat dukungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan mengusung nama "Indonesian Cinema".

Enam film Indonesia yang terpilih dalam festival tersebut, yaitu Nyai, Istirahatlah Kata-Kata (Solo, Solitude), Three Sassy Sister (Tiga Dara), dan Athirah, serta dua film pendek Memoria dan On The Origin Of Fear.

Selama 7 hari festival keenam film tersebut diputar di bioskop-bioskop ternama di wilayah Haeundae dan Centum City Busan, seperti CGV, Lotte Cinema, dan Megabox .

Untuk meningkatkan kesempatan para pembuat film Indonesia berinteraksi dengan calon-calon investor, Bekraf juga mengadakan acara networking bertajuk "Indonesian Night", Senin malam (10/10/2016) di Park Hyatt Hotel, hotel bergengsi di Busan.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain sutradara kondang Nia Dinata, Joko Anwar, Yosep Anggi Noen, dan Bayu Prihantoro.

Berita Rekomendasi

“Melalui dukungan Bekraf, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat berkembang dan menembus pangsa pasar luar negeri,” demikian Ricky Pesik, Wakil Kepala Bekraf dalam rilisnya kepada Tribunnews.com.

Tak berhenti di situ, Bekraf juga membantu pengadaan booth promosi untuk film terpilih dan film Indonesia pada umumnya di BIFF.

BIFF merupakan festival paling bergengsi di seluruh Asia yang diadakan sejak tahun 1998.

"Di samping acara Market Screening, promosi para sienas muda melalui Asian Film Market (AFM), merupakan acara penting yang menjadi bagian dari festival," demikian dijelaskan Boni Pudjianto, Direktur International Marketing, Bekraf yang menggawangi selama kegiata di Busan.

"Lewat AFM, banyak sutradara film yang kemudian memperoleh pendanaan dari investor dimana permodalan ini penting bagi produksi film," pungkas Boni. ()

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas