Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Jadi Dokter, Tika Bravani Tak Asal Suntik

Tika Bravani (26) cita-citanya menjadi dokter terpenuhi, ketika ia berperan dalam film 'Catatan Dodol Calon Dokter (CADO CADO)'.

Penulis: Wahid Nurdin
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jadi Dokter, Tika Bravani Tak Asal Suntik
Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com
Tika di MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie PUji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artis peran Tika Bravani (26) cita-citanya menjadi dokter terpenuhi, ketika ia berperan dalam film 'Catatan Dodol Calon Dokter (CADO CADO)'.

Wanita yang akrab disapa Tika itu berperan sebagai Evi Sungkar, mahasiswi kedokteran yang sedang praktek di Rumah Sakit Siloam Jakarta.

Ketika mendalami perannya sebagai dokter selama satu bulan setengah, Tika harus menjalani beberapa adegan medis seperti apa yang dilakukan oleh dokter pada pekerjaannya.

Terdapat beberapa adegan seperti menyuntuk pasien, melakukan operasi bedah, dan lain-lain yang harus dilalui oleh istri dari Dimas Aditya itu.

"Itu untuk adegan medis kita melakukan sendiri. Dan memang ada super visi dari dokter ahli," kata Tika.

Hal itu ia katakan saat menghadiri acara press screening film 'Catatan Dodol Calon Dokter (CADO CADO), di XXI Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (12/10/2016).

Berita Rekomendasi

Tika mengakui, meski melakukannya sendiri, ia dipantau oleh dokter ahli bedah agar semuanya berjalan lancar dan karakter yang ia perankan terlihat natural.

"Karena dari workshoop sampai shooting dipantau dari dokter ahli bedah. Jadi kita nyuntik nggak asal suntik," ucapnya.

Karena film tersebut mengangkat cerita tentang mahasiswa dan mahasiswi kedokteran yang sedang melakukan 'ko-ass', tentu seting tempatnya berada di rumah sakit.

Proses shooting tidak berjalan mudah.

Tika dan artis-artis lainnya yang terlibat dalam film, harus rela memakan waktu yang lama karena harus menyesuaikan waktu dengan semua kegiatan di rumah sakit itu.

"Dan tentu kalau syuting di rumah sakit kita pentingkan pasiennya dong. Kita ambil seting di UGD, tiba-tiba berhenti karena ada serangan jantung," ujarnya.

"Terus waktu di lorong kita harus berhenti karen ada code blue (ada yang sekarat). Kemudian di ruang operasi kita menyesuaikan jadwal orang operasi, jadi nggak sebebas di tempat syuting yang lain," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas