Pukulan Dari Mario Teguh Memaksa Aryani Mengakui Perselingkuhan
Aryani Soenarto bicara blak-blakan kepada Deddy Corbuzier tentang kisa masa lalunya dengan sang motivator tersebut.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Aryani Soenarto bicara blak-blakan kepada Deddy Corbuzier tentang kisa masa lalunya dengan sang motivator tersebut.
Di temani sang anak, Ario Kiswinar, Aryani menuturkan tentang bagaimana ia mendapatkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menjadi pemicu perceraiannya dengan Mario Teguh.
Aryani menuturkan Mario Teguh sebagai suami pecemburu.
Aryani mengungkapkan jika Mario Teguh pernah cemburu dengan teman kantornya.
“Saya bertemu disuatu pekerjaan dengan seorang laki-laki yang hubungannya adalah pekerjaan akhirnya sampai rumah dikatakan bahwa ada hubungan lain selain pekerjaan," tutur Aryani kepada Deddy Corbuzier.
Aryani mengatakan tentu saja dia selalu menyangkal itu dan selalu mengatakan tidak ada hubungan apa pun selain pekerjaan.
"Tidak saya hanya bekerja saja nda ada hubungan apa-apa," ucapnya.
"Dan itu membuatnya gelap ya hingga terjadi KDRT,” ungkapnya.
Aryani merasa dengan KDRT itu ia kemudian dipaksa untuk mengiyakan tudingan Mario Teguh.
"Untuk saya dipaksa mengatakan ‘iya’. Kalau saya enggak mengatakan iya terus aja itu (KDRT)," sambung Aryani.
Aryani mengatakan terus dipukul karena tak pernah mengaku dan pukulan itu terus berulang.
"Saya tidak pernah mengaku karena memang tidak. Hingga kaya sudah kehabisan napas," kata Aryani lagi.
Cerita lainnya adalah kekerasan itu ternyata bukan hanya dilakukan kepada Aryani tapi juga anaknya Kiswinar.
“Iya saya kena. Itu hal yang saya tak bisa lupakan,” kata Kiswinar.
Aryani mengatakan hal itu dilakukan Mario saat dirinya tak ada.
“Saya tak ada disitu saya belanja waktu itu. Sedih banget,” kata Aryani.
Hingga kata Aryani itulah puncaknya dimana ia merasa lelah dengan Mario.
Padahal apapun yang terjadi selama ini saya tetap berusaha untuk terus mendampingi.
"Saya kemudian berpikir harus melakukan sesuatu untuk memprotek dia (kiswinar)," ujarnya lagi. (Tribunenws.com BogorYudhi Maulana Aditama)