Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Gairahnya Tak Pernah Padam, KLa Project Terus Pelajari Musik Etnik

28 tahun berkarir di kancah musik, band legend, Kla Project, telah mencoba berbagai jenis aliran musik.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Gairahnya Tak Pernah Padam, KLa Project Terus Pelajari Musik Etnik
Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com
Personel KLA Project saat menggelar konferensi pers konser bertajuk "Passion, Love, and Culture", di Red Square, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2016). 

Laporan Wartawa Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 28 tahun berkarir di kancah musik, band legend, Kla Project, telah mencoba berbagai jenis aliran musik.

Mereka mengaku eksplorasi musik berasal dari gairah mereka yang tak pernah padam untuk menjaga kualitas sebagai musis, tidak hanya sekedar manggung.

"Sekian tahun kita ekplorasi musik mulai teknik abis itu kita coba akustik pertama 11 maret 1996. Jadi ini eksplorasi kita, saya bangga dan teman-teman selalu bersemangat dan gak pernah berhenti mencari. Kita bukan sekedar manggung. Karena kita seniman jadi gairahnya, itu beruntung gak pernah padam," tutur Adi, pianis Kla Project, di konferensi pers konser Kla Project 'Passion, Love, and Culture' di Red Square, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2016).

Maka kali ini, Kla Project akan mencoba menggarap musik etnik atau musik-musik kedaerahan yang belum pernah mereka sentuh, yang akan dipadukan dengan lagu-lagu khas Kla Project.

"Setelah yang tahun ini, kita baru mulai lagi timbul gagasan untuk menggarap etnik. Kita sebelumnya gak tahu etnis itu musik apa aja di Indonesia, 'Udah kita coba aja, berani aja'. Sampai sekarang udah jalan kerangkanya," ungkap Adi.

Aransemennya pun akan diselaraskan dengan musik khas tradisional, bukan musik tradisional yang akan mengikuti musik modern KLa Project.

Berita Rekomendasi

"Biasanya orang main musik internasional ke tradisional ikut internasionalnya. Tapi Adi gak mau. Kita malah harus ikutin tradisional. Kita harus ikutin nada pentatonis," ucap Katon Bagaskara.

Setelah fokus mempelajari musik tradisional mereka baru menyadari kalau musik Indonesia itu sangat kaya, yang membuat mereka senang dalam mengembangkan musiknya.

Hasil karya KLA Project dengan musik etnik akan dipertunjukkan pada saat konser tunggal mereka pada 15 Desember 2016 mendatang di Teater Jakarta, Taman Izmail Marzuki.

"Yang jelas bahwa kamipun sekalian mempelajari musik. Ternyata kaya sekali musik Indonesia dan indah lah. Malah semakin kita kenal 'ih keren banget.'" Adi berkata.

"Ketika kita menceburi diri ternyata musiknya kaya, gak ada di keyboard, gak ada di gitar. Jadi itu menyenangkan sekali konser kali ini. Karena ini konser istimewa buat KLA Project," pungkas Adi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas