Kata Hanung Bramantyo Gempa Hanya Dimaknai sebagai Bencana
Sutradara Hanung Bramantyo menyayangkan karena pemerintah dinilai tak belajar dari pengalaman gempa terdahulu.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Rabu (7/12/2016) Nangroe Aceh Darussalam diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 scala richter.
Puluhan korban pun ditemukan tak bernyawa lantaran tertimpa bangunan yang runtuh.
Sutradara Hanung Bramantyo menyayangkan terjadinya hal tersebut, karena pemerintah dinilai tak belajar dari pengalaman gempa terdahulu di Aceh dan juga di Jogja pada 2006 silam.
"Saya kemudian teringat 2006 di Jogja juga gempa. Apa yang terjadi kemudian, gempa hanya dimaknai bencana saja," kata Hanung Bramantyo saat ditemui di gedung MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
Menurut Hanung, harusnya pemerintah bisa belajar dari negara Jepang yang negaranya sangat rentan dengan bencana alam Gempa Bumi.
"Mereka (Jepang) sadar bahwa negara mereka sangat rentan gempa. Maka pemerintahnya mengharuskan bangunannya dibikin tahan gempa," ucapnya.
Menurut suami dari pesinetron Zaskia Adya Mecca ini, pemerintah harus bisa membuat pencegahan kedepannya, untuk daerah Indonesia yang rentan dengan gempa.
"Respon itu yang buat saya penting. Bukan saat terjadi baru muncul bantuan. Bantuan pasti perlu. Tapi yang terpenting bagaimana pencegahannya," ungkapnya.
Lanjut Hanung, ia berpesan kepada warga Aceh untuk bisa menjaga daerahnya, setelah terkena musibah sama dengan 10 tahun lalu.
"Buat saudara-sutradara di Aceh, tabah, ikhlas, ayo jaga Indonesia kita, supaya tidak hanya terbebas dari bencana tapi juga mengantisipasi bencana itu sendiri," ujar Hanung Bramantyo. (Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo)