Merasa Bersalah pada Anak, Ernest Prakasa: Kenapa Nazar Tak Tanya Anak Dulu?
Ernest Prakasa Merasa Bersalah Bikin Nazar Botaki Kepala Tanpa Persetujuan Anak
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor dan pelawak tunggal Ernest Prakasa bernazar akan membotaki kepalanya jika jumlah penonton film Cek Toko Sebelah mencapai 2,5 juta.
Terkait hal itu, sang istri, Meira Anastasia, mengerti dan tak mempermasalahkannya.
"Sebenarnya kalau soal botak, sih, dia (Meira)... ya, sebenarnya dia nggak suka, sih, cowok botak," ucap Ernest Prakasa mula-mula ketika ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2017).
"Aku kan nggak lihat kamu dari penampilan," timpal Meira Anastasia menuai tawa sang suami.
"Sebenarnya, kalau dia (Meira) paham, sih," lanjut Ernest Prakasa.
Hanya, sang anak rupanya tak setuju jika ayahnya harus botak.
Alhasil, Ernest Prakasa mengaku bersalah lantaran mengucapkan nazar tanpa terlebih dulu memeroleh persetujuan buah hatinya.
"Yang nggak setuju itu anakku sebenarnya. Anakku, tuh, nggak suka banget pas bilang, 'Kalau 2,5 juta (penonton), Papa mau botak.' Dia kayak kesal gitu, terus bilang, 'Aku nggak mau dengar, aku nggak mau dengar (Papa mau botak),'" ujar Ernest Prakasa.
"Jadi agak bersalah juga, kenapa bikin nazar nggak tanya anak dulu. Tapi, udah telanjur terucap, nggak apa-apalah. Nanti, kalau udah sampai 2,5 juta (penonton), ya, habisin (rambutnya)," lanjutnya.
Sementara itu, Ernest Prakasa memiliki alasan tersendiri mengapa memilih berjanji melakukan sesuatu pada angka 2,5 juta penonton.
Jika mampu menembus angka 2,5 juta, film Cek Toko Sebelah berhasil masuk dalam daftar 10 film Indonesia terbaik sepanjang masa.
Alhasil, Ernest Prakasa merasa pencapaian tersebut haruslah diapresiasi, satu di antaranya dengan menepati nazar yang telah disampaikannya.
"Iya, kenapa (bernazar) di 2,5 juta penonton, bukan karena nggak bersyukur sama angka dua juta. Cuma, kami ingin dapat suatu kebanggaan tersendiri kalau memang film ini masuk ke top 10 box office sepanjang masa di Indonesia," tutur Ernest Prakasa
"Itu sekarang posisi terbawahnya 2,4 juta penonton. Jadi, kalau sampai 2,5 juta penonton, karya ini akan tercatat sebagai top 10 box office film Indonesia sepanjang masa kalau belum disalip film lain," tambahnya.