Evelyn dan Seputar Suntik Hormon: Dua Suntikan Tiap Bulan
Evelyn memulai suntik hormon di Jepang saat usianya 17 tahun. Usaha itu ia lakukan dengan tekun untuk menonjolkan sisi maskulinnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Evelyn pernah mengaku sempat bingung mencari jati dirinya. Itu sebabnya dia mencoba banyak hal untuk menemukan dirinya tersebut.
Bahkan, soal jenis kelamin dan jati diri, dia merasa ada yang kurang pas. Evelyn merasa lebih nyaman berekspresi dan berpenampilan sebagai laki-laki.
Sebab itu, pada umur 17 tahun dia memutuskan untuk memperkuat citra dan sifatnya sebagai laki-laki.
Di Jepang, pada usia emas itu dia mulai melakukan suntik hormon testoteron.
Itu hormon yang kebanyakan dimiliki lelaki. Jika rutin disuntikkan, lama-lama seorang wanita pun akan memiliki sifat-sifat lelaki secara fisik, kecuali alat kelamin.
Pengakuan itu disampaikan Evelyn kepada wartawan pada November 2016.
“Saya bukan mau menyalahi kodrat atau segala macam. Saya seperti ini, karena mulanya saya mencari jati diri. Saya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri," kata Evelyn menjelaskan halitu.
Evelyn berharap usahanya akan mengantarkannya bertemu dirinya sendiri yang pas.
"Saya, tuh apa? Seorang Evelyn itu apa? Dalam dunia ini saya harus berekspresi seperti apa? Saya nyamannya seperti apa? Untuk itu saya mencoba semua hal,” lanjutnya waktu itu.
Meski begitu, Evelyn sebelumnya juga sempat berambut panjang untuk menjajal apakah dia pas sebagai wanita.
“Tapi kemudian saya nyaman begini. Saya tahu saya beda dengan orang lain dan yang saya lakukan agak ekstrem," akunya.
Secara terus terang Evelyn melanjutkan, "Saya ingin bergaya seperti laki-laki, karena saya nyaman seperti itu. Ini masalah kenyamanan saja. Saya nyaman bergaya maskulin. Orientasi tidak terganggu. Saya suka laki-laki dan saya bisa melahirkan,”.
Evelyn memulai suntik hormon di Jepang saat usianya 17 tahun. Usaha itu ia lakukan dengan tekun untuk menonjolkan sisi maskulinnya.
Meski begitu, suntik hormon harus melalui berbagai prosedur medis di Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.