Lewat Puisi, Denny JA Kenang Leo Kristi
Banyak cara publik mengenang wafatnya pemusik legendaris Leo Kristi. Salah satunya lewat puisi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS. COM - Banyak cara publik mengenang wafatnya pemusik legendaris Leo Kristi.
Denny JA, pengagas Indonesia Tanpa Diskriminasi, yang juga penyair, menggubah sebuah puisi.
Uniknya puisi itu menuliskan kembali isu keadilan sosial dalam lagu Leo Kristi: Salam dari Desa.
Lagu itu menceritakan bahwa desa terus tumbuh dan banyak hal di sana yang "bukan kami punya." Padi menguning tapi bukan kami punya. Sawah berlimpah tapi bukan kami punya.
Penduduk desa merasa semakin tidak memiliki desa. Lirik lagu itu menjadi kekuatan Leo Kristi yang acapkali menjadi suara rakyat kecil.
Denny JA menerjemahkan lirik lagu itu dengan konteks masa kini. Ia gabung dengan isi agama dan ulama yang kini ngetrend.
Ini lengkapnya puisi Denny JA yang diberi judul "Tapi Bukan Kami Punya."
Tapi Bukan Kami Punya
Denny JA
Sungguh Jaka tak mengerti
Mengapa ia dipanggil polisi
Ia datang sejak pagi
Katanya akan diinterogasi
Dilihatnya Garuda Pancasila
Tertempel di dinding dengan gagah
Terpana dan terdiam si Jaka
Dari mata burung garuda
Ia melihat dirinya
Dari dada burung garuda
Ia melihat desa
Dari kaki burung garuda
Ia melihat kota
Dari kepala burung garuda
Ia melihat Indonesia
Lihatlah hidup di desa
Sangat subur tanahnya
Sangat luas sawahnya
TAPI BUKAN KAMI PUNYA
Lihat padi menguning
Menghiasi bumi sekeliling
Desa yang kaya raya
TAPI BUKAN KAMI PUNYA
Lihatlah hidup di kota
Pasar swalayan tertata
Ramai pasarnya
TAPI BUKAN KAMI PUNYA
Lihatlah aneka barang
Dijual belikan orang
Oh makmurnya
TAPI BUKAN KAMI PUNYA