Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Seleb

Lagu tentang Theresa May Ini Bertema Politik, Tapi Mendadak Jadi Hits di Inggris

"Kita semua tahu, politisi suka mengatakan kebohongan. Saya tidak mengenal negeri saya yang sudah rusak ini."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lagu tentang Theresa May Ini Bertema Politik, Tapi Mendadak Jadi Hits di Inggris
sickchirpse.com
Perdana Menteri Inggris Theresa May 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Sebuah lagu bertema politik menjadi hits di Inggris. Kendati demikian, seluruh stasiun radio Inggris menolak untuk memutarkannya.

Lagu tersebut mendeskripsikan Perdana Menteri Inggris Theresa May sebagai seorang 'pembohong'. Permintaan lagu ini langsung meroket di chart lagu dan menjadi lagu kedua terpopuler yang didownload di iTunes, Inggris.

Bahkan lagu ini berhasil menyalip single yang dirilis oleh Ariana Grande, Justin Bieber, dan Harry Styles.

Lagu berjudul 'Pembohong Pembohong GE2017' oleh Captain SKA, memiliki banyak penggemar kendati dicekal oleh stasiun radio Inggris. Mereka memang diwajibkan untuk tidak berpihak menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 8 Juni mendatang.

Menurut Radio Monitor -pihak yang mengawasi pemutaran lagu di Inggris- mengatakan, lagu "Pembohong Pembohong" tidak pernah sekalipun diputar di radio sejak dirilis pada pekan lalu.

Tidak diragukan lagi, lagu tersebut bermuatan politis. Lagu itu mendeskripsikan May sebagai seorang pembohong dan mengklaim dia tidak bisa dipercaya setelah melakukan serangkaian kebijakan putar balik (U-turns).

"Kita semua tahu, politisi suka mengatakan kebohongan. Saya tidak mengenal negeri saya yang sudah rusak ini," begitu cuplikan lirik yang dinyanyikan sang vokalis, Adeolla Shyllon.

Berita Rekomendasi

Lagu tersebut menyoroti kebijakan May yang bertentangan. Dulu May berkampanye agar Inggris tetap berada di Uni Eropa sebelum menjadi perdana menteri dan memicu proses Brexit.

Dia juga berjanji untuk tidak menggelar pemilihan umum awal. Pekan lalu, dia kembali menggulirkan rencana yang  memaksa warga membayar lebih jika mereka perlu mendapat perawatan kesehatan di rumah dan menyebabkan warga Inggris menjadi berang.

Perwakilan perdana menteri Inggris belum memberikan komentar terhadap hal ini.

Informasi saja, lagu tersebut sudah diputar lebih dari 600.000 kali di YouTube.

Jake Painter, produser sekaligus penulis lagu di band tersebut mengatakan dia mendorong agar pesan tersebut terus disampaikan.

Dia mengatakan hasil dari lagu tersebut akan disumbangkan ke bank makanan dan sebuah kelompok aktivis yang dinamakan The People's Assembly Against Austerity.

Para pendukung telah menginisiasi sebuah petisi yang meminta agar stasiun radio utama segera memainkan lagu tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas