Mengaku Minder Ditawari Peluang Jadi Anggota DPR, Cucu Adam Malik: Aku Cuma Lulusan SMA
"Teman aku tuh lulusan S2 dan lulusan luar semua. Sementara aku cuman lulusan SMA. Masa sih (bisa)," ucapnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meneruskan mimpi sang kakek, Adam Malik, artis peran Shyalimar Malik (25) ingin menapaki jalur politik dengan menjadi anggota DPR dan fokus memikirkan Indonesia.
Kakek Shyalimar diketahui adalah Wakil Presiden ketiga Republik Indonesia yang juga dikenal sebagai diplomat dan politikus.
Namun, Shyalimar mengaku merasa masih kebingungan bagi waktu dan ambil keputusan karena dia mengaku bagi perempuan menjadi anggota DPR bukanlah hal yang mudah.
Proses dan prosedur yang rumit membuat dirinya sempat minder untuk melangkahkah kaki ke sana.
"Jujur sempat ada tawaran (jadi anggota DPR RI). Tapi pas lihat prosedurnya buat maju di pemilihan legislatif rasanya memberatkan banget. Aku jadi agak ngedown," kata Shyalimar Malik yang akrab disapa dengan panggilan Cima kepada Warta Kota.
Cucu Adam Malik ini merasa tak sanggup menjalani prosedur tersebut, meski dirinya sudah memiliki bekkal karena dia juga bergabung dalam organisasi Tunas Indonesia Raya (Tidar) Gerindra.
"Teman aku tuh lulusan S2 dan lulusan luar semua. Sementara aku cuman lulusan SMA. Masa sih (bisa)," ucapnya.
Namun, aktris yang pernah membintangi film 'Gunung Kawi' ini mendapatkan semangat dari kedua orangtuanya, yang mengatakan bahwa pendidikan kakeknya juga tidak tinggi.
"Meski pendidikan enggak tinggi, mamah bilang cuman rajin belajar dan membaca buku, rajin pada setiap kegiatannya," tuturnya.
Adam Malik (almarhum, kakeknya, adalah Wakil Presiden Indonesia Ketiga yang sebelumnya dikenal sebagai jurnalis, diplomat dan politikus yang pernah beberapa kali menjadi menteri pada beberapa departemen, antara lain menteri luar negeri.
Tokoh yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1998 ini tidak pernah menempuh pendidikan tinggi.
Wikipedia menyebutkan, lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada usia 67 tahun, pria bernama lengkap Adam Malik Batubara ini menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School dan melanjutkan ke Sekolah Agama Madrasah Sumatera Thawalib Parabek di Bukittinggi.
Namun Adam Malik hanya bertahan sekolah selama satu setengah tahun karena kemudian ia pulang kampung dan membantu orang tua berdagang.
Selanjutnya pindah dia pindah ke Jakarta dan merintis karier sebagai wartawan dan ikut memelopori berdirinya Kantor Berita Antara.