Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Tika Bravani Lakoni "Rekonstruksi Logika"

Tika juga memberikan contoh cara "rekonstruksi logika" yang ia maksud dalam acara itu.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tika Bravani Lakoni
Gita Irawan/Tribunnews.com
Tika Bravani saat ditemui pada Press Conference Launching Film Nyai Ahmad Dahlan di Gedung NRA Travel Wisma Umroh dan Haji, Mampang Raya, Jakarta Selatan pada Kamis (3/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi seorang aktor atau aktris, pendalaman karakter adalah bagian penting yang menentukan kualitas aktingnya.

Soal pendalamam karakter, aktris cantik Tika Bravani yang pernah meraih penghargaan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2014 dalam film Soekarno: Indonesia Merdeka punya cara sendiri.

Aktris kelahiran Denpasar 17 Februari 1990 itu menyebutnya dengan "Rekonstruksi Logika".

'Rekonstruksi Logika' yang dimaksud Tika adalah dengan membaca tidak hanya biografi tokoh yang akan diperankan, namun juga situasi dan kondisi masyarakat tokoh yang akan diperankannya.

Hal itu disampaikan Tika pada Press Conference Launching Film Nyai Ahmad Dahlan di Gedung NRA Travel Wisma Umroh dan Haji, Mampang Raya, Jakarta Selatan pada Kamis (3/8/2017).

"Kebanyakan si dari buku, terus juga rekonstruksi logika si kalo saya ngomongnya misalnya mereka-reka keadaannya, jadi banyak brainstorming si kita pada akhirnya dari data yang sudah ada," ungkap Tika yang berperan sebagai Nyai Ahmad Dahlan dalam film biopic terbarunya itu.

Berita Rekomendasi

Tika juga memberikan contoh cara "rekonstruksi logika" yang ia maksud dalam acara itu.

Tika mencontohkan kalau ia juga perlu tahu bagaimana cara orang-orang pada saat itu dengan membayangkan situasi masyarakat saat itu yang minim penerangan.

"Misalnya saja kan jaman dulu itu ada fase yang udah ada listriknya dan belum ada listriknya nah pergantian itu lo saya mikirnya dari segi keaktoran ya kalo di zamannya orang yang belum pernah liat lampu-lampu LED sinar silau-silau begini si pasti mereka temaram. Tatapannya juga nggak akan terlalu banyak berekspresi. Jadi memang rekonstruksi logika si menurut saya," ungkap Tika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas