Rumah Tora Sudiro Kerap Dijadikan Tempat Pesta
Tora Sudiro dan Mieke Amalia, diamankan petugas Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Anita K Wardhani
Dia mengetahui Tora mempunyai hobi memiliki sepeda motor dan mobil antik.
"Tora baik, saya melihat tidak ada gelagat apa-apa. Ada hobinya juga. Kami tidak menyangka sampai ada kejadian seperti itu. Yah, seperti keluarga normal saja.
Kaget saja ada warga kami yang berhubungan dengan sesuatu yang berbahaya (narkoba,-red)," kata Dharma, kepada wartawan, ditemui di kediamannya, Kamis (3/8/2017).
Dikarenakan kesibukannya, Dharma menjelaskan, warga jarang bertemu dengan Tora.
Menurut dia, salah satu pemain variety show Extravaganza itu hanya dapat ditemui pada hari Sabtu-Minggu.
Sementara pada hari biasa, dia lebih banyak beraktivitas pada siang hari berbeda dengan warga yang keluar untuk kerja pada pagi hari.
Namun, tak jarang, pada waktu sore, dia terlihat mengendarai sepeda motor keliling komplek.
Selain itu, pada waktu tertentu, keluarga Tora Sudiro mengadakan pesta di kediamannya.
"Iyah seperti biasa saja (mengadakan pesta,-red). Kayak ulang tahun atau apa yah biasa," ujarnya.
Beli Pil KB dan Vitamin
Keluarga artis Tora Sudiro sering membeli obat-obatan di Apotek Roxy, di Jalan Cirendeu Raya, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.
Apotek itu berada di seberang pintu masuk Komplek Perumahan Bali View.
Manajer Apotek Roxy, Tika, mengatakan hampir setiap satu bulan sekali, pihak keluarga Tora Sudiro membeli obat. Obat-obatan itu diantaranya, yaitu vitamin Theragran M dan Pil KB Diane untuk istrinya, Mieke Amalia.
"Vitamin buat ibunya sama pil Diane, pil KB istrinya sama kosmetik. Satu bulan sekali pasti ada," tutur Tika.
Dia menjelaskan, keluarga artis Tora Sudiro memesan obat melalui telepon. Lalu, pihak apotek mengantarkan secara langsung pesanan obat itu ke kediamannya.
Pegawai Apotek Roxy, Ali, sebagai orang yang diminta mengantarkan obat. Dia menegaskan obat-obatan yang dibeli oleh Tora Sudiro itu bukan merupakan obat terlarang.
"Via telepon biasanya. Saya mengantar. Beli obat begitu (obat-obatan terlarang,-red) tidak pernah. Di sini ketat," tambahnya.