Tapi suami penyanyi Mulan Jameela ini menemukan momentum mengadukan 9 media online tersebut ketika Presiden Joko Widodo belakangan hari aktif memerangi berita hoax.

"Karena ini pas momen, Pak Jokowi sedang memberantas hoax, saya menunggangi Pak Jokowi. Kita mendukung Pak Jokowi memberantas hoax," tuturnya.

Ahmad Dhani memilih mengadukan 9 media online ke polisi ketimbang menyerat akun gosip yang dia sebut sebagai sumber kutipan berita media-media yang dia permasalahkan.

"Yang mengunggah pertama kan, kita nggak bisa kita telusuri. Kita nggak punya kemampuan menelusuri. Tapi kalau ini (9 media online) kan alamatnya jelas," tuturnya.

"Lambe Tturah alamatnya di mana saya nggak tahu. Kalau ada yang tau alamatnya Lambe Turah mohon diinformasikan kepada kita.  Kita laporkan juga kalau kita punya alamatnya, domainnya,"  imbuh bos Republik Cinta Management itu.

Pendiri grup band Dewa 19 ini merasa perlu menyeret 9 media online ke polisi, karena dia juga peduli pada kepentingan bangsa dan negara.

Bukan sekadar karena nama baiknya dicemarkan. Ia tak ingin negeri dipenuhi dengan berita-berita sampah tanpa klarifikasi jelas.

"Sekarang saya langsung saja ke polisi, supaya mereka jera.  Supaya mereka tahu bahwa menulis berita online itu tidak boleh sembarangan," tuturnya.

Ahmad Dhani merasa sudah capek untuk melapor ke Dewan Pers.

Buatnya, lebih efektif mengadu ke polisi, untuk memberi efek jera pada media yang dia sebut mencemarkan nama baiknya.

"Kalau koran saya nggak bisa melaporkan ke polisi karena  domainnya Dewan Pers. Tapi kalau online domain-nya UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik)," tegasnya.

Penelusuran TribunStyle.com pada Kamis (31/8/2017), di akun Instagram @Lambe_turah sudah tidak ada lagi postingan yang dipermasalahkan Ahmad Dhani.

Namun capture dari postingan tersebut sudah menyebar luas, termasuk ke Youtube dan akun Instagram lain.

Pemilik Brand Masterpiece