Film Pengabdi Setan Diputar di Jaringan Bioskop yang Senang Joko Anwar
Sutradara Joko Anwar memberi apresiasi kepada jaringan bioskop yang memberi kesempatan tayang kepada film ‘Pengabdi Setan’
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara Joko Anwar memberi apresiasi kepada jaringan bioskop yang memberi kesempatan tayang kepada Film Pengabdi Setan sehingga mampu menyedot 2,1 juta penonton dalam waktu 14 hari. Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat, karena hingga saat ini, bioskop masih memutar film tersebut.
“Dukungan bioskop besar banget,” kata Joko di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Mantan wartawan harian The Jakarta Post menyebutkan bahwa Cinema 21 cukup profesional dalam mendukung film nasional. Manajemen bioskop disebutnta tellah menjalankan sistem secara adil sekaligus memposisikan semua film, baik impor maupun nasional pada kedudukan setara.
Dalam hal ini, jika ada film yang memang diminati penonton, maka pihak bioskop akan memberi kesempatan lebih banyak. Sebaliknya, jika film tersebut tidak diminati, maka pihak bioskop tidak segan-segan menurunkan film tersebut.
“Bahkan ada film yang merupakan bagian dari pemilik bioskop dan ternyata tidak laku, mereka juga turunin. Mereka tidak memandang bulu, tidak ada penganaktirian,” lanjutnya.
Laku profesionalitas dilakukan karena secara bisnis, film adalah komoditas bagi bioskop. Jika penonton banyak, maka bioskop menyediakan layar lebih banyak.
“Kalau bioskop tidak memberi kesempatan kepada film nasional yang laku, mustahil ada film yang ditonton hingga 1 juta orang. Bahkan, ada pula bioskop yang memiliki 4-5 layar dan seluruhnya menayangkan film Indonesia,” lanjutnya.
Terkait keberhasilan ‘Pengabdi Setan’ berhasil merebut 13 nominasi pada Festival Film Indonesia (FFI) 2017, dirinya mengaku bersyukur karena hal tersebut adalah bentuk apresiasi terhadap karya itu sendiri, , dalam upaya mengangkat harkat film horor Indonesia.
Dan itu, lanjutnya, sesuai dengan tujuan pembuatan ‘Pengabdi Setan’, yang memang untuk mengangkat harkat film horor Indonesia.
Pasalnya, selama ini film horor diposisikan seperti kelas dua karena memang dibuat asal jadi dan tidak mementingkan kualitas.
“Padahal jika dibuat dengan serius dan mementingkan kualitas, genre film horor bisa menjadi penggerak roda ekonomi,” kata Joko.
Senada dengan Joko, Manoj Punjabi (MD Entertainment) mengatakan, bahwa melesatnya ‘Pengabdi Setan’ merupakan bukti profesionalitas Cinema 21.
Melihat film tersebut laku keras, maka Cinema 21 memberikan kesempatan yang sangat luas untuk tayang di bioskopnya. Dan pada saat yang sama, lanjut Manoj, Cinema 21 justru menurunkan Gerbang Neraka (Legacy Film), yang notabene produksi dari grup Cinema 21 sendiri.
“Itu bukti bahwa bioskop sangat profesional dan objektif,” kata Manoj.
Manoj berpendapat, manajamen Cinema 21 sekarang sudah mengalami perkembangan pemikiran. Saat ini, industi bioskop tersebut sangat menghargai film nasional, mendengar masukan dari produkser, dan bahkan sangat transparan.
“Jadi, saya merasa, bahwa Cinema 21 sekarang berbeda dengan dulu. Sekarang mereka sangat professional, terbuka, dan sangat support film nasional,” kata dia.
Itu sebabnya, Manoj yang saat ini tengah mempersiapkan ‘Ayat-Ayat Cinta-2’, yakin, bahwa filmnya nanti akan mendapat dukungan sepenuhnya dari bisokop, sebagaimana Cinema 21 mendukung ‘Pengabdi Setan’.
“Pasti mereka mendukung. Sekarang saja sudah mendukung kok,” selorohnya.