Prihatin Warga Muslim Seville Tidak Punya Masjid, Dewi Sandra Bantu Galang Dana
Berencana membangun masjid di kota Seville, Spanyol, artis Dewi Sandra merasa bahwa rumah ibadah umat muslim di kota tersebut semakin langka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berencana membangun masjid di kota Seville, Spanyol, artis Dewi Sandra merasa bahwa rumah ibadah umat muslim di kota tersebut semakin langka.
Bahkan bangunan peninggalan pada zaman Islam berjaya di Spanyol pun sudah digunakan sebagai runah ibadah bagi agama lain.
"(Bangunan) peninggalan yang tadi saya bilang itu sudah dijadikan tempat ibadah agama lain," ujar Dewi, saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2018, Senayan City, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2017).
Ia merasa miris ketika mengetahui bahwa umat muslim di kota tersebut tida memiliki rumah ibadah dan tempat untuk memperdalam agama Islam.
"Jadi mereka nggak punya tempat, tidak punya wadah untuk belajar, tidak punya tempat berbagi DNA," jelas Dewi.
Oleh karena itu, Dewi mengatakan, hatinya tergerak untuk berjuang mengumpulkan dana demi membantu umat muslim yang ada di kota tersebut agar bisa beribadah dengan layak dan khusyuk.
Dewi pun berharap masjid yang mereka idamkan bisa segera terbangun.
"Akhirnya hati kita tergerak untuk saudara kita di sana, Insha Allah masjid yang mereka idamkan akan terbangun," kata Dewi.
Baca: Bantu Muslim Seville, Dewi Sandra Berencana Bangun Masjid di Spanyol
Terkait rencana pembangunan masjid di kota terbesar keempat di Negeri Matador itu, wanita yang kini telah memutuskan untuk berhijab tersebut menuturkan bahwa saat ini prosesnya masih dalam tahap penggalangan dana, meskipun lahannya sudah ada.
Menurutnya, butuh proses panjang dalam pembangunan masjid tersebut karena membutuhkan biaya yang tidak murah.
Hal itu mengacu pada lokasi pembangunannya yang berada di negara di kawasan Eropa.
"Sekarang lagi tahap menggalang dana, tanahnya sudah ada, butuh proses yang panjang karena (membangunnya) tidak murah, namanya juga Eropa," tegas Dewi.
Lebih lanjut ia menyebut proses pembelian tanah hingga pembangunan masjid di negara tersebut juga cukup sulit.
"Kiranya prosesnya juga beda, untuk beli tanah dan bangun (masjid) di sana lebih ribet," pungkas Dewi.