AM Hendropriyono Ketua Umum PAPPRI Periode 2017 - 2022 Menggatikan Tantowi Yahya
Sejak kelahirannya pada 18 Juni 1987 silam hingga 2017 ini, PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia)
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak kelahirannya pada 18 Juni 1987 silam hingga 2017 ini, PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) telah mengalami 5 kali pergantian Ketua Umum. Pada periode awal PAPPRI dipimpin oleh Heinz Enteng Tanamal atau lebih dikenal dengan nama Bung Enteng, yang sekaligus juga merupakan tokoh sentral berdirinya organisasi ini.
Pria berdarah Ambon ini memimpin PAPPRI selama dua periode, yaitu tahun 1986 hingga 1994. Kemudian pada periode berikutnya Ketua Umum PAPPRI berlanjut ke tangan H.TB Sadikin Zuhra. Beliau juga memimpin PAPPRI selama dua periode, yaitu tahun 1994-2002.
Pemegang estafet ketua DPP PAPRI selanjutnya adalah Drs. Dharma Oratmangun. Seperti para pendahulunya, Dharma juga memimpin gerbong PAPPRI selama 2 periode, yaitu 2002-2012. Pada Konggres PAPPRI ke VI yang diselenggarakan pada bulan Juli 2012, PAPPRI memutuskan Tantowi Yahya sebagai Ketua Umum untuk masa bhakti 2012 - 2017.
Dalam konggres ke VI ini pula Kepanjangan PAPPRI yang ketika itu bernama Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia diubah menjadi “Persatuan Artis Penyanyi Penciptalagu dan Pemusik Republik Indonesia” sampai sekarang.
Seiring waktu berjalan, pada 2017 ini kepemimpinan Tantowi Yahya berakhir, namun karena alasan kesibukannya di dunia politik, dan disaat bersamaan Tantowi juga dipercaya Presiden RI. Joko Widodo untuk menjadi Duta Besar RI di New Zealand dan Kerajaan Samoa, maka Tantowi tidak bersedia untuk dicalonkan untuk menjabat keduakalinya.
Pada Rakernas PAPPRI yang digelar di Jakarta pada 9 hingga 11 Maret 2017, memunculkan nama AM. Hendropriyono yang sebelumnya lebih dikenal di dunia militer dan intelijen, terpilih menjadi Ketua Umum PAPPRI ke 5.
Hendropriyono memeng lebih dikenal sebagai tokoh TNI AD yang sekaligus juga tokoh Intelijen RI. Namun demikian beliau juga aktif sebagai seorang pencipta lagu. Puluhan karyanya telah dipublikasikan, beberapa karya beliau juga ada yang dinyanyikan oleh artis terkenal saat ini yaitu Delon (jebolan Indonesian Idol) dan Siti Badriah serta Sherly May. Bahkan Delon dan Siti Badriah berhasil menyabet gelar AMI Awards untuk kategori Kolaborasi Dangdut Kontemporer Terbaik, membawakan buah karya dari Hendropriyono.
Pada hari ini Senin 27 Nopember 2017, AM. Hendropriyono selaku Ketua Umum akan melantik dan mengukuhkan kepengurusan PAPPRI periode 2017-2022. Banyak harapan dari kepemimpinan beliau agar PAPPRI menjadi lebih berguna dan bermanfaat. Tidak hanya untuk para anggota PAPPRI saja, tetapi untuk seluruh pelaku musik dan masyarakat Indonesia.
Namun demikian tantangan juga tidak sedikit, sebab seiring perjalanan waktu musik dan industrinya terus berjalan, sehingga berbagai PR seperti kasus pembajakan, perlunya Union Artis, perlunya Undang Undang Musik, sertifikasi pekerja musik dan lain lain mendesak untuk segera diwujudkan.
“ Tantangan kepengurusan PAPPRI di periode 2017-2022 ini tidaklah ringan, namun berangkat dari apa yang saya tau dan apa yang saya lihat bahwa para seniman pemusik, penyanyi, pencipta lagu dan para tokoh tokoh musik di luar sana bisa hidup layak, sementara yang terjadi di kita jauh dari itu, kalaupun ada bisa dihitung dengan jari, atau malah nyaris tidak ada yang 100% hidup dari musik. Oleh karena itu ketika ada permintaan dari para seniman seperti Enteng Tanamal, Tantowi Yahya dan kawan kawan meminta saya untuk maju menjadi kandidat Ketua Umum PAPPRI tanpa pikir panjang langsung saya sanggupi. Karena sejalan dengan apa yang saya tahu dan saya rasakan selama ini, ” ujar Hendropriyono saat press Conference di, Gedung Wijaya Kusma, Jakarta Timur.
Lebih lanjut AM. Hendropriyono mengatakan “ kedepan PAPPRI dan seluruh kepengurusan periode 2017-2022 harus semakin mengibarkan budaya Nasional, agar para seniman kita bisa bersaing dengan para musisi dari luar, tidak terus menerus terdesak oleh para musisi atau seniman dari luar. Selain itu kita harus mengangkat harkat dan martabat para musisi atau seniman kita agar bisa bersaing atau sejajar dengan para seniman lain di dunia, ” tambah Hendro Priyono.
“Dewan Pimpinan Pusat (DPP PAPPRI) Periode 2017-2022 merupakan perintis dan pendekar dalam kebijakan pemerintah RI, untuk mengembangkan kreatifitas serta hak dan kewajiban para musisi, terhadap kepribadian bangsa kita dibidang kebudayaan, " pungkas Hendro Priyono.
Dalam acara pelantikan tersebut hadir beberapa pejabat pemerintahan serta para musisi top dan para tokoh yang masuk dalam jajaran kepengurusan PAPPRI dibawah kepemimpinan beliau, diantaranya ; Glenn Fredly, Once Mekel, Anang Hermansyah, Yovie Widianto, Andre Hehanusa, Tika Bisono, Lisa A Riyanto, Dwiki Dharmawan, Ayu Soraya, Dina Mariana, Ermy Kullit, James F. Sundah, dan lain lain. Selain itu ada juga tokoh tokoh seperti Gories Mere, Benny J. Mamoto, Diaz Hendropriyono dan lain lain.
Seiring perjalanan waktu hingga sekarang, PAPPRI sudah memiliki 24 DPD (Dewan Pimpinan Daerah) yang tersebar diseluruh Indnesia, yaitu DKI. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Bengkulu, Riau, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua dan lain lain. Semoga dengan kepemimipnan bapak AM Hendropriyono ini, kedepan PAPPRI sudah bisa hadir diseluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Testimoni para Mantan Ketua Umum PAPPRI.
H. Enteng Tanamal (Mantan Ketua Umum PAPPRI pertama, sekaligus salah satu pendiri PAPPRI).
“Saya yakin, pak Hendropriyono akan mampu membawa kemajuan terhadap PAPPRI. Karena dia seorang pemimpin yang mempunya visi kedepan. Meskipun beliau seorang purnawirawan, namun kesibukan beliau luar biasa, dan ditengah kesibukannya beliau masih bersedia bahkan bersemangat untuk memipin PAPPRI.
Dibawah kepemimpinan Pak Hendro, dikemudian hari PAPPRI bisa lebih baik, karena beliau memiliki segalanya sebagai syarat untuk menjadi seorang pemimpin. Saya berharap PAPPRI di daerah bisa lebih diberdayakan lagi, sebab industri musik di daerah berkembang sangat baik, sehingga perlu dibuat aturan main yang jelas oleh pemda setempat agar bisa mensejahterakan para seniman di daerah yang memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak, dan pak Hendro memiliki kemampuan itu.”
DHARMA ORATMANGUN (Mantan Ketua Umum PAPPRI ke-3 dan Ketua Umum KCI)
“ Dalam Munas PAPPRI telah memutuskan AM. Hendropriono sebagai Ketua umum, saya pikir ini sosok yang tepat. Ketokohan beliau tidak diragukan lagi, beliau salah satu putra terbaik bangsa Indonesia. Selain itu beliau seorang pecinta musik, bahkan pencipta lagu juga, karyanya banyak sekali, oleh karena itu merupakan satu anugrah juga buat PAPPRI dipimpin oleh tokoh yang komplit seperti pak Hendropriyono.
Saya yakin ditangan beliau PAPPRI bisa lebih baik lagi dan bisa bermanfaat tidak hanya untuk para seniman musik tetapi juga bagi masyarakat Indonesia. Namun demikian kita juga harus sering memberikan masukan masukan yang positif dan konstruktif terhadap beliau, sebab kita tau beliau emiliki kesibukan yang luar biasa”.
TANTOWI YAHYA (Mantan Ketua Umum PAPPRI ke-4, dan Dubes RI untuk New Zealand)
“PAPPRI membutuhkan sosok pemimpin yang suka musik, punya network yang luas, baik ke pemerintah maupun swasta, figure ini ada sama Pak Hendropriyono. Jadi saat ini beliau merupakan figure yang paling pas untuk memimpin PAPPRI.
Saya berharap semoga ditahun pertama kepemimpinan beliau bisa memastikan RUU Musik bisa masuk di Prolegnas DPR RI. Peningkatan kesejahteraan pelaku musik melalui tata kelola melalui kerjasama yang lebih baik ada di RUU Tersebut.”
Selain itu Indonesia memerlukan sebuah badan semacem Clearing Hose artis untuk menyaring artis asing yang masuk ke Indonesia. Saat ini terlalu bebas, sejauh ini belum mendatangkan keuntungan bagi pelaku musik di tanah air. PAPPRI punya peluang untuk menjadi Clearing House tersebut. Juga PAPPRI bisa berpeluang untuk menjadi semacam Union Artist”.