Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Depresi dan Sendirian, Ini Isi Lengkap Surat Jonghyun SHINee Sebelum Meninggal

Sebelum meregang nyawa, salah satu personel SHINee, Jonghyun sempat menuliskan isi hatinya dalam secarik surat.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Depresi dan Sendirian, Ini Isi Lengkap Surat Jonghyun SHINee Sebelum Meninggal
Instagram.com/shinee
Unggahan terakhir Jonghyun SHINee yang dibanjiri ucapan duka mendalam dari para fans SHINee. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebelum meregang nyawa, salah satu personel SHINee, Jonghyun sempat menuliskan isi hatinya dalam secarik surat.

Surat itu lantas dia berikan pada sahabatnya, termasuk 9 dari group Dear Cloud.

Menurut 9, Jonghyun menginginkan agar suratnya dipublikasikan.

Dalam suratnya, pelantun "Encore" itu mengaku depresi dan merasa sendiri. Dia tak mampu melawan semua itu dan membeci dirinya karena itu. Bernapas saja, tulis dia, tak mampu.

Berikut ini kutipan isi surat Jonghyun seperti dilansir Koreaboo:

Aku hancur dari dalam.
Depresi yang perlahan menggerogotiku, akhirnya benar-benar menelanku.
Dan aku tidak bisa mengalahkannya.

Aku membenci diriku sendiri. Aku meraih kenangan yang terputus-putus dan berteriak agar mereka bersatu namun tidak ada tanggapan.

Berita Rekomendasi

Jika aku tidak bisa bernapas, sebaiknya aku berhenti bernapas sama sekali.
Aku bertanya pada diriku siapa yang bertanggung jawab untukku.
Hanya aku
Aku benar-benar sendirian.

Sangat mudah untuk berbicara tentang akhir.
Sulit untuk benar-benar berakhir.
Aku hidup sampai sekarang karena kesulitan itu.
Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku ingin lari.

Ya, aku ingin lari.
Dari diriku sendiri.
Dari kalian.

Aku bertanya siapa yang ada di sana. Itu aku. Itu aku lagi. Dan itu aku lagi.
Aku bertanya mengapa aku terus kehilangan ingatanku.

Itu karena kepribadianku. Aku tahu.

Jadi semua itu salahku. Aku ingin orang memperhatikan tapi tidak ada yang melakukannya. Mereka bahkan belum pernah bertemu denganku, tentu saja mereka tidak tahu aku ada.

Aku bertanya mengapa mereka hidup. Mereka hanya hidup, hidup saja.
Jika kalian bertanya mengapa aku mati, aku akan menjawab bahwa aku lelah.
Aku telah menderita dan merenung. Aku tidak pernah tahu bagaimana mengubah rasa sakit yang melelahkan ini menjadi kebahagiaan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas